Kasus kekerasan seksual yang dituduhkan oleh mantan cleaning service KPUD Teluk Bintuni terhadap atasannya, kini menemui babak baru. Yohanes Akwan, SH., selaku kuasa hukum dari istri sekretaris KPUD yang dituduh, Firda Hamzah Musa’ad resmi membuat laporan polisi terhadap Saniati atas dugaan pemerasan.
Laporan tersebut telah dibuat di Polres Teluk Bintuni pada tanggal 2 Februari 2023, dengan Nomor: LP/B/19/II/2023/SPKT/Res Teluk Bintuni/Papua Barat.
“Kami pada tanggal 2 yang lalu telah resmi mempolisikan ibu Saniati yang telah memfitnah Sekretaris KPUD Teluk Bintuni. Kali ini, yang melaporkan adalah Istri dari Sekretaris tersebut atas dugaan pemerasan dan penipuan, karena selama ini suami dari klien kami selalu memberikan nafkah, yang setelah kami pelajari adalah tipu daya belaka,” ungkap Akwan melalui keterangan persnya.
Untuk diketahui, Saniati dan Sekretaris KPUD merupakan suami istri yang telah menikah secara siri pada tahun 2022 yang lalu, dengan seizin istrinya. Namun kembali menurut Akwan, pernikahan itu penuh dengan intrik yang akhirnya merugikan klien beserta suami dari kliennya.
“Dari awal pernikahan, ternyata Saniati ini sudah dengan penuh tipu daya hanya ingin merebut harta dari suami klien kami. Hal ini diketahui belakangan ketika Saniati ini melaporkan suami klien kami atas dugaan kekerasan seksual. Padahal mereka nikah secara siri, dan selama hubungan mereka terjalin, si suami dari klien kami juga menafkahi. Makanya ketika ia mengatakan bahwa hubungan mereka adalah karena paksaan, kami menduga ada upaya pemerasan juga penipuan. Nanti itu biarkanlah Polres yang mengembangkan kasus ini. Yang pasti klien kami dan suaminya sudah sangat tercoreng akibat perbuatan dari Saniati ini,” pungkas Akwan.
