HomeKabar BintuniMerajut Budaya Sagu Nusantara yang Sudah Lama Hilang

Merajut Budaya Sagu Nusantara yang Sudah Lama Hilang

Alkisah seorang pemuda perkasa nan gagah hidup di bantaran sungai Pets Papua. Ia bernama Biwiripits, hidup berburu dan mencari makan di hutan. Ia tinggal bersama istrinya yang bernama Tewerawut. 

Kala itu, makanan sehari-hari mereka adalah kepiting, ikan, buah nipah dan pucuk nipah. Mereka belum mengenal tumbuhan yang sebagaimana kita kenal dengan nama sagu. Ini adalah kisah bagaimana Biwiripits dan istrinya menemukan sagu.

Semua bermula dari mimpi Biwiripits. Ia bermimpi bertemu dengan sebuah pohon berduri dan mengolahnya menjadi makanan sehat dan lezat. Atas mimpi tersebut, akhirnya pemuda gagah ini bertekad menemukan pohon tersebut.

Saat sedang berburu, kaki Biwiripits tertusuk duri yang muncul dari dalam lumpur. Tapi siapa sangka, dari sana tumbuh pohon yang mirip dengan yang ia dalam mimpinya. Sebelumnya, Biwiripits menancapkan duri ikan kakap pada lumpur itu.

Kemudian, Biwiripits menebang pohon itu sesuai dengan apa yang ia lihat dari mimpinya. Mulai dari membersihkan duri, membelah batang, dan meremas bagian dalam pohon itu hingga keluar patinya.

Itulah kisah penemuan sagu berdasarkan cerita rakyat masyarakat Asmat. 

Membudidayakan Sagu Tak Hanya Menjaga Budaya Papua, Namun juga Indonesia

Banyak orang yang mengganggap bahwa sagu berasal dari Papua. Hal ini tidak salah dan juga tidak benar. Bahwa, memang betul hingga saat ini, wilayah timur Indonesia-lah yang masih aktif mengonsumsi sagu. 

Hal ini terlihat dari budaya memakan sagu mereka yang masih eksis hingga saat ini. Berdasarkan hasil penelitian Tim Peneliti Sagu Papua, makanan itu bukan sekadar asupan pokok. Melainkan representasi budaya orang Papua.

“Bagi masyarakat Papua, sagu adalah makanan pokok salah satu representasi budaya masyarakat atau kearifan lokal Papua yakni pohon sagu,” kata Laksanto Utomo, Ketua Tim Peneliti Sagu Papua, dalam penelitiannya, mengutip Gatra edisi Selasa (09/07/2021).

Hal ini karena masyarakat Papua benar-benar memanfaatkan sagu sebagai sumber penghidupan. Misalnya, karnya menjaga tata air, batangnya untuk kayu hingga berbagai kerajinan tangan, serta daunnya untuk atap rumah hingga makanan ternak dan obat.

Selain itu, masyarakat Papua kerap menggunakan makanan olahan sagu dalam acara-acara budaya mereka. Misalnya, dalam pernikahan, pesta atau dalam menjamu tamu dari luar.

Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia lupa bahwa sagu tak hanya ada di Papua. Namun, sagu sudah menjadi makanan orang nusantara sejak lama. 

Berdasarkan Prasasti Talang Tuwo yang dibuat Raja Sriwijaya pada 684 Masehi, masyarakat Sriwijaya digambarkan menanam sagu. Kemudian, Pohon sagu juga terlihat pada pada relief Candi Borobudur di Jawa Tengah yang sudah ada sejak abad ke-8. 

Bahkan Marco Polo, seorang penjelajahan Italia, mencatat penggunaan sagu sebagai makanan sehari hari oleh masyarakat Sumatera Utara.

Ini menjelaskan bahwa sagu telah menjadi bagian Indonesia sejak lama. Menjaga sagu, bukan berati menjaga budaya masyarakat Papua saja. Namun juga menjaga dan kembali mengingat budaya nusantara yang telah lama hilang.

Bayangkan, terdapat sekitar 300 jenis makanan olahan dari sagu di Riau. Hal ini dikatakan oleh Menurut Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos. Kemudian, terdapat 259 jenis makanan berbahan sagu dari Kabupaten Sangihe terdapat 259.

Ini menjelaskan bahwa Indonesia telah mengenal sagu sejak lama. Kembali pada makanan pokok asal Indonesia tak hanya dapat memulihkan pengetahuan budaya dan kearifan lokal. Namun juga menjadi jawaban atas krisis pangan yang mengancam Indonesia.

Sumber: 
Indonesiakaya.com. Sagu, Kelezatan yang Tersisa di Timur. Edisi 

Lawi, Gloria Fransisca Katharina. 2020. Gastronomi Berkelanjutan Jadi Solusi Krisis Pangan. Bisnis.com edisi 13 Oktober 2020.

Wijaya, Taufik. 2019. Sagu Bukan Hanya Pangan, Tapi Juga Identitas Budaya. Mongabay edisi  26 June 2019.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments