Bintuni, BUR – Konflik bersenjata yang meletus antara aparat gabungan TNI-Polri dengan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TNPPB) – Organisasi Papua Merdeka (OPM), sejak 26 Oktober 2021 terus menelan korban dari masyarakat sipil.
Pada tanggal 9 November 2021, seorang mama yang bernama Agustina Ondou (21), menjadi korban tembak di Kampung Mamba. Korban dievakuasi dari pinggir kali Dogabu ke Puskesmas Yokatapa, Ibukota Kabupaten Intan Jaya. Evakuasi dilakukan oleh sejumlah pemuda, aparat pemerintah, anggota DPRD dan anggota TNI.
Sebelumnya, pada tanggal 26 Oktober 2021, dua balita yang bernama Nopelius Sondegau dan Yoakim Majau menjadi korban peluru nyasar. Nopelius Sondegau dinyatakan meninggal pada malam itu juga, sedangkan Yoakim Majau harus menjalani perawatan intensif akibat peluru yang bersarang di tubuhnya.
Masyarakat hingga kini masih mengungsi ke hutan dan gereja-gereja, meninggalkan kediaman mereka. Setiap desing peluru seolah menjadi penanda bagi mereka untuk kembali berlari mencari aman.
Seperti yang dilansir dari VOA Indonesia, menurut Rozy Brilian, Aktivis KontraS, terdapat juga beberapa warga sipil yang hilang. Ia mendesak Aparat Gabungan agar segera menemukan warga yang hilang, serta mengusut jika peristiwa tersebut merupakan penghilangan secara paksa dengan motif tertentu. https://www.voaindonesia.com/a/kontras-minta-tni-polri-temukan-warga-hilang-di-intan-jaya-papua/6289216.html