HomeKabar BintuniEloknya Burung Mambruk di Hutan Teluk Bintuni, Papua Barat

Eloknya Burung Mambruk di Hutan Teluk Bintuni, Papua Barat

Burung Mambruk. Sumber: google.com

“Saya jalan sekitar satu minggu di hutan. Kalau pagi itu saya melihat burung mambruk sedang mencari makan,” ungkap Nasir, salah seorang warga Teluk Bintuni, Papua Barat.

Saat itu, Nasir tengah bercerita tentang perjalanannya menyusuri jalan darat dari Kota Bintuni menuju Distrik Taroi. Selama satu minggu menyusuri hutan bakau Teluk Bintuni, beberapa kali ia menjumpai salah satu hewan endemik Papua, burung mambruk.

Tak jarang orang yang terpesona dengan kecantikannya. Hewan dengan warna bulu biru dan hitam ini memiliki jambul layaknya mahkota di kepalanya. Mambruk tergolong dalam keluarga burung merpati dengan ukuran yang lebih besar. Bahkan terbesar dalam keluarganya.

“Kalau pagi itu burung mambruk sedang mencari makan di pinggir sungai,” ujar Nasir sambil menirukan gaya mambruk yang sedang mematuk.

Mambruk merupakan jenis hewan yang unik. Mengutip buku berjudul Teknik Penangkaran Burung Mambruk, hewan ini lebih sering beraktivitas pada lantai hutan. Ia termasuk burung yang sangat peka terhadap suara. Oleh karenanya, mendapat kesempatan melihat burung ini merupakan pengalaman yang langka.

Tak jarang burung mambruk terlihat di atas ranting pohon. Merupakan hewan yang awas, mambruk biasanya mencari perlindungan di tempat tinggi. Termasuk membuat sarang.

“Burung mambruk itu suaranya kuu kuuu,” ucap Nasir sambil meniru suara burung tersebut.

Biasanya, mambruk yang bersuara seperti itu mencoba memanggil kawanannya kala menemukan makanan. Mereka bergerak secara kelompok, antara 3 sampai 4 burung.

Memiliki luas hutan bakau sekitar 50 persen Papua Barat, Teluk Bintuni menjadi rumah bagi hewan cantik ini.

Mangrove, Habitat Bagi Si Burung Mambruk

Umumnya, Mambruk hidup pada kawasan hutan dataran rendah. Mereka merupakan burung yang tidak kuat terbang tinggi. Sehingga, pilihan bagi mereka adalah tinggal pada pohon setinggi 6 sampai 10 meter saja. Tak ayal, hutan bakau Teluk Bintuni menjadi salah satu habitat burung biru ini.

Berada pada muara sungai, mangrove menjadi lumbung dari partikel organik yang membuat tanahnya kaya akan nutrien dan subur. Ia menjadi sumber produk organik yang dapat dimanfaatkan seperti kayu, kayu bakar, penyedia tanaman pangan, dan obat-obatan. Termasuk ketersediaan pangan yang cukup bagi mambruk.

Kelembaban hutan mangrove dinilai cocok bagi habitat mangrove, yakni sekitar 70-80 persen. Meski tak melulu mambruk hidup dalam hutan mangrove, namun ini menjadi bukti lainnya ihwal keasrian hutan mangrove terbesar Indonesia ini.

Saat ini, mambruk menjadi salah satu hewan yang dilindungi. Hal ini tercantum pada Undang-Undang (UU) No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 

Selain itu, habitat mambruk yang kian tergusur akibat keperluan pembangunan membuat hewan ini semakin terancam. Oleh karenanya, akan sangat disayangkan apabila kelestarian hutan mangrove dengan segala kebaikannya tidak diperhatikan serius. 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments