
Jayapura,- Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu saja semakin bertambah jumlah sampah yang dihasilkan. Dan jika pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga tidak tepat maupun kesadaran yang minim dari masyarakat, tentu saja sampah akan kita jumpai dimana-mana. Seperti halnya dapat ditemui sampah yang berserakan ditepi pantai Kayu Pulo. Untuk menyikapi hal ini maka Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Cenderawasih, Universitas Yapis Jayapura (Uniyap) dan WALHI Papua mengadakan aksi sosial pada hari Sabtu (24/10/2020) di Kampung Kayu Pulo, Kota Jayapura, Papua.
Leki Kenelak, Ketua Mapala Uniyap mengatakan bahwa dirinya bersama kawan Mapala Uncen dan Uniyap melakukan bersih-bersih di Pantau Kayu Pulo. “Karena kami melihat begitu banyak sampah dilaut dan dipesisir pantai. Tujuan dari kegiatan ini adalah hanya bagian kecil dalam menjaga keindahan pantai dan juga kelestarian lingkungan” ujar Leky Kenelak. Leky mengingatkan bahwa banyaknya sampah yang akan mengganggu ekosistim dilaut. Dan juga jangan buang sampah sembarang tapi buang sampah pada tempatnya.
Sementara itu Febby Dimara, Ketua Mapala Uncen mengatakan seluruh warga Kota Jayapura agar jangan membuang sampah sembarangan. “Karena dari referensi yang kami dapat ada sekitar 4 juta ton sampah dilautan di bumi ini. Sehingga mari jagalah laut kita yang indah ini, dengan tidak buang sampah di Kali/Sungai maupun laut. Karena sampah-sampah itu akan merusak ekosistim yang ada,” ujar Febby Dimara.
Kegiatan yang berlangsung dari pagi hingga sore hari berhasil mengumpulkan 15 karung sampah dari 1 titik saja. Sementara dari pesisir pantai masih terlihat sampah botol plastik dan lainnya mengapung di bawah rumah-rumah penduduk Kayu Pulo.
Salah satu warga yang sempat ditemui, Sandra Sibi, seorang wanita paruh baya yang juga pengurus Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) Kayu Pulo mengatakan dirinya tidak tahu sampah-sampah yang didominasi plastik itu datangnya dari mana. “ Kami tidak tahu sampah yang datang ke kampung kami ini dari mana. Karen pengelolaan sampah di Kampung Kayu Pulo , dimana penduduk sudah menyiapkan sampah pada tempatnya dan akan diangkut oleh DKP di Kayu Pulo,” ujar Sandra Sibi.
Dirinya meminta agar warga kota Jayapura yang tinggal di pinggiran laut dan kali. “Kita setiap manusia agar membuang sampah pada tempatnya. Karena kalau sampah tiba hingga kelaut maka ada jenis ikan dan terumbu karang yang akan hilang dari laut kami. Tolong sampah dibuang pada tempatnya. Dan para nelayan besar, saat membeli es batu, plastik bekas es batu dibuang pada tempatnya,” tegas Sandra Sibi.
Sandara Sibi menyampaikan terima kasih atas kedatangan Mapala Uncen, Uniyap dan WALHI Papua yang telah membersihkan pantai di Kayu Pulo dari sampah plastik dan lainnya. Dan semoga apa yang dilakukan ini bisa memberikan kesadaran warga Kota Jayapura agar tidak membuang sampah ke kali/sungai maupun ke laut. Karena berimbas kepada kebersihan dan kenyamanan kepada kampung-kampung yang ada disepanjang Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua.