HomeKabar BintuniKejayaan Baru Muncul Pada Era PMK2

Kejayaan Baru Muncul Pada Era PMK2

Ir Petrus Kasihiw, calon bupati petahana yang dianggap berhasil membangun Teluk Bintuni. Sumber: Istimewa.

Teluk Bintuni merupakan kabupaten terbesar di Papua Barat. Dengan kandungan minyak dan gas alam serta batu bara yang begitu banyaknya, adalah menjadi ironi, jika kabupaten ini juga didapuk sebagai kabupaten termiskin di Papua Barat pada tahun 2015.

Konsesi gas alam, lahan mangrove yang dijadikan kebun sawit, tambang batu bara, hanya merupakan puncak dari apa yang terkandung di Teluk Bintuni. Sejak industri-industri tersebut beroperasi serta melakukan eksploitasi, tak setetes pun manis yang dikecap oleh masyarakat.

Ironis memang jika kita melihat Teluk Bintuni di  masa lampau. Dikenal sebagai kota genset, bahkan listrik pun masih mati menyala yang terkadang menyengsarakan. Kabupaten ini begitu tertutup, akses komunikasi begitu sulit. Padahal obor industri sedang menyala-nyala di pulau seberang.

Apa yang salah dengan manajemen pemerintahan daerah? Hingga pembangunan infrastruktur dan komunikasi sebelum zaman Ir Petrus Kasihiw, MT dan Matret Kokop, SH begitu sulit untuk dilakukan?

Yohanes Akwan, SH., salah satu pemerhati sosial di Teluk Bintuni, mengemukakan bahwa pemerataan pembangunan serta fasilitas bagi Teluk Bintuni, baru dilakukan di era kepemimpinan Piet dan Matret. Dengan terbukanya akses komunikasi serta pembangunan infrastruktur terutama jalan, menjadi pintu masuk bagi kegiatan perekonomian daerah yang lebih terarah, hingga Teluk Bintuni bisa keluar dari status kabupaten termiskin di Papua Barat.

“ya bayangkan saja sekarang, jalan susah, listrik susah, komunikasi tidak bisa, makanya ekonomi di daerah ini tidak berjalan dan cenderung stagnan. Ini  mengakibatkan kabupaten kita menjadi kabupaten termiskin di Papua Barat,” ujar Yohanes.

Yohanes melanjutkan, kepemimpinan Piet-Matret dalam 3,5 tahun saja, sudah bisa membuka akses komunikasi dengan begitu masif. Jalan serta infrastruktur lain dibangun dengan kecepatan penuh.

Sekarang di semua distrik sudah dibangun BTS V-SAT, tinggal perlahan aliran internet dan telepon mulai bisa dioptimalkan, terutama di daerah-daerah pesisir dan gunung. Ini luar biasa. Ini terjadi hanya dalam tiga tahun kepemimpinan. Belum lagi jalan yang dibangun. Tidak lama lagi kita bisa tembus sampai ke Moskona Timur yang di ujung sana. Pelabuhan juga akan dibangun dengan standar kapal RO-RO,” imbuh Yohanes.

Di bawah kepemimpinan Piet-Matret, Teluk Bintuni bisa mengangkat dirinya keluar dari status kabupaten termiskin. Prestasi-prestasi dan capaian Piet-Matret bisa dikatakan merupakan kejayaan yang baru bisa dirasakan oleh masyarakat Teluk Bintuni secara menyeluruh.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments