Bintuni, M-BUR, 25/05/2023. Dalam memperigati Hari Kasatuan Gerak (HKG) Persatuan Kesejahteraan Keluarga (PKK), mengadakan sebuak kegiatan sosial yang diberi nama Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan pengobatan massal.
Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Kampung Argosigimerai depan Alun – Alun SP 5, Distrik Bintuni, dihadiri Kepala Dinas DPMK, Kepala Dinas Sosial, Kepala Direktur RSUD, Kepala Distrik Bintuni, dan Kepala Distrik Bintuni Timur Kepala Kampung Argosigemerai.
Dalam sambutannya Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw MT mengatakan, balita dan ibu hamil kurang gizi dimungkinkan akan mengalami gagal tumbuh jika tidak mendapatkan penanganan atau pemberian gizi. Permasalahan stunting menjadi perhatian khusus mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.
“Oleh karena itu melalui program seperti ini kedepannya diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Teluk Bintuni. Pemerintah daerah berkewajiban memenuhi kecukupan gizi masyarakat, maka saya minta kepada seluruh perangkat daerah bersama stakeholder terkait untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting dan harus di tangani bersama,” ucap Bupati Petrus Kasihiw dalam sambutannya.
Sambungnya, secara garis besar, yang menjadi fokus utama penanganan stunting adalah penerapan menjaga pola makan anak yang bergizi, seimbang, dan beragam sesuai dengan usia anak, serta mengedukasi semua pihak yang terlibat dalam hal pola asuh anak yang dimulai dari sejak hamil hingga bayi lahir. Kemudian memperhatikan kualitas sanitasi, akses air bersih, serta akses pelayanan kesehatan.
Lebih lanjut dijelaskan Bupati dua periode itu, keseriusan pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, dalam menangani stunting dibuktikan dengan adanya alokasi dana yang harus bisa dimanfaatkan untuk kegiatan posyandu, sebab kader – kader posyandu dinilai sebagai garda terdepan dalam penanganan stunting.
“Kepada tim PKK baik di tingkat kabupaten, distrik dan kampung saya berharap agar dapat terus semangat dalam mendukung pemerintah dalam menangani permasalahan stunting di kabupaten ini dengan berbagai program seperti yang saat ini di laksanakan,” imbuh Kasihiw.
Bupati Kasihiw menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh komponen masyarakat, perangkat pemerintah daerah, tim penggerak PKK, dan segenap elemen pemangku kepentingan atas kerjasama dan dukungannya dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting selama ini.
“Pemerintah daerah berkewajiban memenuhi kecukupan gizi masyarakat, saya minta kepada seluruh perangkat daerah bersama stakeholder terkait untuk melakukan penelusuran. Penemuan bayi dan balita yang berpotensi stumting dan harus ditangani bersama,” tegas Bupati.
Dalam sambutannya, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Prisca Priscilia Kasihiw, membeberkan data bahwa stunting di kabupaen Teluk Bintuni berada di peringkat ke-13 di Papua Barat atau 26,1%, hal ini membuatnya prihatin.
“kami mencanangkan dan menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan pemerintah yang ada di Kabupten Teluk Bintuni, mari berkerja sama, bergadengan tangan untuk menekan angka stunting, agar tidak ada lagi, Yang mengalami stunting di kabupaten Teluk Bintuni itu bukan suatu penyakit yang mematikan tetapi itu hanya berat badan yang berkurang dengan tinggi badan” ujar Priscilia,” tutupnya.
Reporter : Randi