Redaksi Bicara Untuk Rakyat dengan tegas mengecam segala bentuk teror terhadap kebebasan pers di Indonesia. Insiden yang menimpa Majalah Tempo, dengan kiriman kepala babi dan bangkai tikus, bukan sekadar ancaman terhadap satu media, tetapi ancaman terhadap hak fundamental seluruh rakyat untuk mendapatkan informasi yang jujur dan independen. Demokrasi kita seadng diuji dalam sebuah rangkaian teror yang datang bertubi-tubi.
Kebebasan pers adalah pilar utama demokrasi. Prinsip ini tegas dan tidak bias makna. Setiap bentuk intimidasi terhadap jurnalis adalah serangan terhadap prinsip keterbukaan, transparansi, dan hak publik untuk mengetahui kebenaran. Kita tidak bisa membiarkan ketakutan menghantui para jurnalis dan pewarta dalam menorehkan tinta digitalnya atas sebuah peristiwa yang menghantarkan berita, maka yang kita pertaruhkan bukan hanya kebebasan pers, tetapi juga kebebasan berbicara, kebebasan berpikir, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah telah membuktikan bahwa pers yang bebas adalah senjata rakyat melawan korupsi, ketidakadilan, dan penyalahgunaan kekuasaan. Tidak ada ruang bagi mereka yang ingin menakut-nakuti, membungkam, atau menekan media agar tunduk pada kepentingan segelintir orang. Kami di Bicara untuk Rakyat berdiri bersama para jurnalis Tempo dan seluruh insan pers di Indonesia dalam menghadapi ancaman ini.
Kami meminta agar aparat penegak hukum bertindak cepat dan transparan dalam mengusut kasus ini. Siapa pun pelakunya harus diadili, dan motif di balik teror ini harus diungkap. Tidak boleh ada kompromi dalam penegakan hukum terhadap kejahatan terhadap pers!
Insan pers mempunyai tujuan mulia dalam mengabarkan kebenaran, dan menjaga hak rakyat untuk mengetahui. Jika mereka mengira bahwa teror bisa menghentikan kami, mereka salah besar. Kami tidak akan diam. Kami tidak akan takut. Kami akan terus bersuara!
Hidup Kebebasan Pers! Hidup Demokrasi!
