Tokoh masyarakat yang juga Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) di Kabupaten Mimika Georgorius Okoare, merasa tempatnya dianaktirikan oleh pemerintah. Dalam pandangannya, pembangunan pemerintah selalu diarahkan ke gunung, namun tidak pernah ke pesisir.
“Bapak Presiden Jokowi kami harapkan satu waktu datang khusus ke Timika untuk melakukan dialog dengan kami masyarakat asli Mimika, terutama masyarakat Suku Kamoro yang hidup di wilayah pesisir,” ungkap George.
“Karena selama ini kami merasa dianaktirikan dalam pembangunan. Semua pembangunan di Papua difokuskan ke bagian pegunungan, sementara kami masyarakat pesisir kurang mendapatkan perhatian,” kata Gery, dikutip dari Antara, Minggu (14/11/2021).
Dari pengamatannya, Presiden Jokowi berkali-kali mengadakan kunjungan ke Papua, hanya sekali saja ke Timika untuk transit makan siang. Menurutnya, sebagai wilayah terdampak Freeport, Presiden meluangkan waktunya untuk berdialog dengan masyarakat.
George mengatakan bahwa warga Suku Kamoro yang tinggal di wilayah pesisir Mimika merasakan dampak langsung limbah Freeport. Ini yang menjadikan alasan mengapa George merasa masyarakatnya dianaktirikan.
“Kami bicara apa adanya saja, selama ini pembangunan di Papua itu diarahkan ke gunung, sementara sampai sekarang yang selalu ribut dan kacau itu di gunung. Tolong perhatikan juga kami masyarakat yang tinggal di pesisir,” ungkapnya.
Selanjutnya, George mengatakan bahwa Mimika punya anggaran yang tidak sebanding dengan masyarakat lokal. Kendati memiliki anggaran pembangunan, namun George mengaku warganya tidak pernah merasakan pembangunan di tempat tinggalnya.
“Mimika punya anggaran triliunan rupiah, tapi dari tahun ke tahun warga saya di pesisir pantai itu tidak pernah menikmati pembangunan, mereka tetap tertinggal di semua aspek,” tutur Gery.
Stafsus Billy Mambrasar tentang Jokowi: Pembangunan Tidak Hanya Infrastruktur
Stafsus presiden, Billy Mambrasar, mengatakan bahwa Jokowi cinta terhadap masyarakat Papua. Ia ingat bahwa orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur tapi juga harus pada manusianya.
Hal itu terwujud dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2020, tentang percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat. Billy menyebut Jokowi mencintai Papua.
“Saya tidak ingin membantah atau menggunakan teori khusus untuk menjelaskan alasannya. Lalu, ada apa diantara Jokowi dan Papua? Penjelasan sederhananya hanyalah, rasa cinta,” ujar Billy melalui keterangan tertulis, Minggu (14/11/21).
Ada beberapa program yang presiden lakukan kala melakukan kunjungan Peparnas XVI. Mulai dari pembangunan pasar mama-mama Papua, program bantuan modal usaha, bantuan sosial, dan mendengarkan keluh kesah masyarakat.
“Selain memerintahkan pembangunan pasar untuk mama-mama Papua, beliau juga mendorong berbagai program dalam bentuk bantuan modal usaha, bantuan sosial, bahkan selalu menyempatkan untuk mendengarkan keluh kesah mama-mama setiap kali melakukan kunjungan kerja ke Papua,” imbuhnya.
Billy melanjutkan bahwa pembangunan di Papua bukanlah perkara mudah. Perlu dukungan dari berbagai pihak, khususnya anak-anak muda. Hal ini terbukti dengan dibangunnya Papua Youth Creative Hub (PYCH) untuk mendorong kreativitas anak muda Papua dalam pembangunan.
Menurut Billy, banyak perubahan yang terjadi di Papua. Mulai dari akselerasi infrastruktur pembangunan jembatan Youtefa di Jayapura yang megah, jalan trans Papua yang tersambung begitu cepat, hingga penyelenggaraan PON XX, penyelenggaraan Peparnas 2021.
Sumber:
Dahono, Yudo. 2021. Billy Mambrasar Ungkap Apa yang Terjadi Antara Jokowi dengan Papua. Beritasatu edisi 14 November 2021.
Firdaus, Randy Ferdi. 2021. Tokoh Papua: Mimika seperti Anak Tiri, Tak Pernah Rasakan Pembangunan. Merdeka edisi 15 November 2021.