HomeKabar BintuniAkwan: "Tabiat Anti Kritik Pejabat Publik Harus Berhenti"

Akwan: “Tabiat Anti Kritik Pejabat Publik Harus Berhenti”

Yohanes Akwan, Direktur YLBHI Sisar Matiti

Yohanes Akwan, SH, sebagai tokoh pemuda yang kerap melontarkan kritik terhadap kinerja dinas pemerintah daerah Teluk Bintuni, mendapat ancaman akibat kritik yang pernah dilakukannya.

Yohanes mengungkapkan, ia mendapatkan pesan dari Kepala Dinasi Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Teluk Bintuni perihal kritiknya yang meminta Bupati Teluk Bintuni untuk melakukan evaluasi terhadap dinas tersebut.

“Beliau mengatakan akan melakukan somasi kepada saya perihal kritikan saya terhadap kantor Dukcapil beberapa waktu lalu. Beliau mengatakan bahwa opini saya itu tidak berdasar. Saya bilang, tidak ada masalah pribadi terhadap hal ini, ketika beliau mengkonfrontasi saya tentang ini. Ini kami lakukan sebagai bagian dari kontrol terhadap kinerja pemerintah daerah. Bukan masalah pribadi,” ungkap Yohanes.

Yohanes mengatakan bahwa somasi yang akan dilayangkan oleh Kadin Dukcapil itu sah-sah saja sebagai bagian dari hak hukum beliau. Yohanes percaya diri bahwa segala kritik yang dilontarkan tidak memenuhi unsur melawan hukum, karena apa yang dilakukannya sudah dalam tahapan yang benar sebagai warga Kabupaten Teluk Bintuni.

“Beliau sebagai Kadin harus betul-betul memikirkan kembali langkah beliau untuk menerbitkan somasi secara resmi. Beliau adalah seorang pejabat publik. Apa yang saya sampaikan itu, bukan kritik terhadap pribadi, namun kritik terhadap lembaga. Jangan disalahartikan. Jika betul somasi ini akan diterbitkan kepada kami, jangan salahkan publik akan menilai beliau sebagai sosok yang anti kritik. Ini zaman sudah bukan seperti orde baru. Pejabat publik harus bisa menerima masukan, bukan sebaliknya,” imbuh Yohanes.

Yohanes menambahkan bahwa ia hanya akan menjawab jika somasi tersebut terbit dari Pemerintah Daerah Teluk Bintuni. Ia beralasan kritik yang dilontarkannya adalah kepada lembaga, bukan kepada pribadi, maka jika ada ketidak sepahaman, bukan menjadi ranah dari sosok yang mengepalai lembaga tersebut.

“Kami akan tunggu somasinya, namun kalau itu somasi keluar dari pribadi beliau, saya tidak akan tanggapi. Sekali lagi saya katakan, tidak akan saya tanggapi. Ini jabatan melekat bukan kepada pribadi, meski beliau nanti digantikan, kritikan itu akan tetap melekat. Jangan dikira jabatan itu seperti warisan nenek moyang,” kata Yohanes.

Yohanes menutup pembicaraan dengan mengingatkan lagi kepada Kadin Dukcapil agar menelaah lagi perihal langkah beliau dalam hal menerbitkan somasi. “Beliau seorang pejabat, langkah-langkah mengancam seperti ini hanya menunjukkan beliau adalah pejabat yang anti kritik, mau melakukan intimidasi terhadap media dan saya sebagai warga Teluk Bintuni. Kami akan lawan. Bila perlu kita akan meminta bantuan AJI. Karena beliau tidak hanya mengancam saya, namun juga media yang memuat berita tersebut beberapa waktu yang lalu,” pungkas Yohanes.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments