HomeKabar BintuniTPNPB Kodap IV Sorong Raya Klaim Bertanggung Jawab atas Penyerangan di Kali...

TPNPB Kodap IV Sorong Raya Klaim Bertanggung Jawab atas Penyerangan di Kali Rawara, Desak Negosiasi Politik

Moskona Barat, 28 April 2025 — Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap IV Sorong Raya mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap aparat militer Indonesia di Kali Rawara, Moskona Barat, Papua Barat, yang terjadi pada Minggu (27/4/2025). Serangan ini, menurut TPNPB, merupakan bentuk perlawanan terhadap operasi militer Indonesia yang sedang berlangsung di kawasan tersebut.

Laporan TPNPB dan Desakan untuk Negosiasi

Dalam siaran pers yang dirilis pada Senin (28/4/2025), Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengungkapkan bahwa seluruh pasukan dari sembilan batalion Kodap IV Sorong Raya telah tersebar di beberapa titik strategis di wilayah Moskona. TPNPB mengklaim serangan ini sebagai upaya untuk menghadang pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun, Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, yang dilaporkan hilang pada Desember 2024.

TPNPB Kodap IV Sorong Raya

Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Deni Moos, menyebutkan bahwa pasukannya siap menghadapi aparat militer Indonesia yang terlibat dalam pencarian tersebut.

Frits Ramandey dan Yohannes Akwan Ikut dalam Operasi Pencarian

Komandan Operasi TPNPB Kodap IV, Manfret Fatem, menambahkan bahwa serangan tersebut juga ditujukan sebagai peringatan kepada warga sipil yang terlibat dalam pencarian, khususnya kepada Frits Ramandey, Ketua Komnas HAM Papua. Dalam misi pencaria serta olah TKP tersebut, Yohannes Akwan, SH., MAP., dari Yohannes Akwan Law Firm. Akwan ikut terlibat dalam operasi ini sebagai kuasa hukum Resmob Teluk Bintuni untuk memastikan transparansi dan dokumentasi independen dalam proses olah tempat kejadian perkara (TKP).

Insiden Penembakan di Kali Rawara

Pada tanggal 27 April 2025, terjadi insiden penembakan mendadak dari kelompok bersenjata yang berada di seberang Sungai Rawara. Frits Ramandey, yang turut berada dalam rombongan pencarian, menceritakan bahwa dirinya dan empat anggota kepolisian yang ikut dalam pencarian sempat menjadi sasaran tembak. Ramandey bersyukur karena ia selamat setelah terjadi tembakan balasan dari aparat kepolisian.

Sementara itu, Yohannes Akwan tidak terlibat dalam insiden penembakan tersebut dan tetap aman selama proses pencarian.

Tuntutan TPNPB kepada Presiden Prabowo Subianto

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mendesak Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, untuk segera membuka ruang negosiasi damai guna menyelesaikan konflik politik yang terjadi di Papua. TPNPB menyerukan agar pihak ketiga yang netral dapat memediasi proses negosiasi tersebut untuk menghentikan perang yang telah berlangsung lama di tanah Papua.

Pernyataan Pimpinan TPNPB-OPM

Siaran pers ini juga diteken oleh pimpinan nasional TPNPB-OPM, antara lain:

  • Jenderal Goliath Tabuni – Panglima Tinggi TPNPB-OPM
  • Letnan Jenderal Melkisedek Awom – Wakil Panglima TPNPB-OPM
  • Mayor Jenderal Terianus Satto – Kepala Staf Umum TPNPB-OPM
  • Mayor Jenderal Lekagak Telenggen – Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments