Ir Petrus Kasihiw, Bupati Terpilih Teluk Bintuni, periode 2021 – 2024. Sumber: Istimewa.
Bintuni, BUR – Kontestasi politik yang dihelat pada tahun 2020 dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni telah usai. Ir Petrus Kasihiw MT dan Matret Kokop SH. (PMK2), telah dinyatakan dalam pleno rekapitulasi KPU sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode 2021 – 2024. Hal ini seharusnya bisa diterima dengan lapang dada oleh lawan secara kesatria, namun tidak demikian dengan pasangan Ali Ibrahim Bauw dan Yohanis Manibuy (AYO) sebagai lawan politik.
Alih-alih menerima hasil pemungutan suara yang sudah ditandatangani oleh saksi, pasangan AYO menggugat hasil pemilihan tersebut agar bisa diuji oleh Mahkamah Konstitusi. Permohonan yang diajukan oleh pasangan AYO seolah diajukan tanpa esensi dan kehilangan substansi. Langkah yang dilakukan sekadar mengulur waktu penetapan.
Pada saat sidang dalam agenda pembacaan keterangan dari Pihak Terkait (PMK2) dan jawaban dari KPU selaku Termohon, nampak permohonan yang diajukan oleh AYO sangat prematur. Segala syarat administrasi hingga syarat formil maupun substansi dari permohonan tidak dapat dipenuhi oleh pasangan AYO. Semua dalil yang dimohonkan oleh AYO dapat dipatahkan oleh KPU dan PMK2 secara elegan pada jawaban dan keterangannya, yang disertai dengan alat bukti yang valid.
Apa yang bisa dipetik dari permohonan pasangan AYO ini? Langkah yang dilakukan untuk menguji dan meminta pemungutan suara ulang pada berbagai TPS, bukan hanya mengada-ngada, namun juga penuh keegoisan. Bangsa ini sedang berjuang melawan pandemi yang angka persebarannya terus meningkat. Betapa eloknya jika Pilkada serentak yang sudah berpotensi mendatangkan klaster penyebaran baru, tidak lagi diteruskan dengan permohonan yang bisa menaikkan jumlah warga yang terpapar. Namun syahwat politik yang semerah pinang ini, ingin mengaburkan hasil pemilihan yang telah sah dilaksanakan.
AYO masih harus belajar lagi cara menjadi politisi sejati. Menerima suara rakyat dan memikirkan kepentingan yang lebih besar dari sekadar keinginan untuk berkuasa, yakni RAKYAT.