Tak semua sekolah di Kabupaten Sorong memiliki fasilitas yang memadai. Masih ada sebagian dari sekolah-sekolah di sana yang dinilai kurang layak. Salah satu indikatornya adalah ketiadaan listrik dan internet.
Salah satunya SMAN 11 Tanah Klabra. Salah seorang murid menyebut bahwa guru jarang mengajar di sana. Menurut Theodora Kanden, Kepala SMAN 11 Tanah Klabra, hal ini terjadi karena sekolah tidak memiliki perumahan guru, listrik dan internet.
“Betul, tidak ada perumahan guru. Guru tinggal di ruang yang tidak digunakan. Kami pasang sekat, dua sampai tiga orang tinggal bersama. Terus, kami akai genset di sekolah. Untuk komunikasi, jangankan internet, jaringan telepon saja signalnya paling tinggi dua papan, itupun di tempat tertentu,” ungkap Theodora mengutip suarapapua.
SMAN 11 hanya memiliki enam guru honorer, satu guru PNS, dan empat orang honorer dari provinsi Papua Barat. Ketika arahan untuk belajar daring, Theodora mengaku kewalahan. Mereka terpaksa hanya memberikan modul belajar dan tatap muka satu jam saja.
Ketika hal ini diadukan kepada pihak distrik dan dinas pendidikan kabupaten Sorong, mereka justru lepas tangan.
“Kami sudah koordinasi dengan pihak distrik dan dinas pendidikan kabupaten Sorong, tetapi jawaban mereka sekolah SMA merupakan tanggung jawab provinsi. Masa depan SDM ini mau dikemanakan? Dinas pendidikan provinsi segera turun ke lapangan biar tahu kondisi yang sebenarnya.” jelas Theodora.
“Jangan diam dan terima laporan saja, tidak semua laporan itu sesuai kondisi lapangan,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Cartensz Malibela, anggota DPRD Papua Barat fraksi Otsus, menyebut hal ini harus dianggap serius. Pemerintah harus pastikan bahwa kondisi sekolah layak untuk proses belajar-mengajar.
“SD dan SMP itu tanggung jawab kabupaten Sorong. Sementara SMA itu provinsi Papua Barat. Untuk guru kabupaten Sorong harus ada pemerataan, jangan sampai ada sekolah yang kekurangan guru dan ada yang gurunya banyak,” ungkapnya, mengutip suarapapua.
Terkait kasus SMAN 11 Tanah Klabra, Cartensz mengimbau pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi Papua Barat. Ia mengingatkan bahwa sekolah ini segera membutuhkan solusi.
“Saya belum lihat langsung kondisi seperti apa di sana. Tetapi informasi yang baru disampaikan ini mungkin yang sedang terjadi. Masalah fasilitas, saya pikir Pembak Sorong melalui OPD terkait harus segera respons,” imbuhnya.
Sumber:
Brabar, Reiner. 2021. Anggota DPRDB Minta Pemerataan Guru di Kabupaten Sorong. Suarapapua edisi 23 November 2021.
___________. 2021. Fasilitas Minim, Semua Guru SMAN 11 Tanah Klabra Berstatus Honorer. Suarapapua edisi 21 November 2021.