Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 baru saja berlangsung Sabtu malam (02/10/2021). Pembukaan acara olahraga nasiona termegah itu ditandai dengan dinyalakannya api PON XX oleh pesepak bola top asal Papua, Boaz Solossa. Namun, mengapa api menjadi simbol yang lekat dengan olimpiade olahraga?
Api menjadi elemen penting dalam perjalanan hidup sejarah manusia. Sejak api ditemukan sekitar 400.000 tahun lalu, api sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan hidup manusia. Mulai dari menghangatkan tubuh hingga untuk menciptakan alat baru.
Api kemudian menjadi simbol kehidupan dan pertumbuhan seiring waktu berjalan. Salah satunya, api digunakan sebagai simbol semangat pesta olahraga dunia. Begitu pula di Indonesia. Pada PON pertama Indonesia tahun 1948, kirab api digunakan sebagai tanda dimulainya acra tersebut.
Dalam konteks olahraga, api memiliki setidaknya dua makna utama. Pertama, menyimbolkan semangat yang tak pernah padam. Itu sebabnya kirab api kerap disebut sebagai api abadi.
Kedua, api menggambarkan semangat sportivitas dalam berkompetisi. Dengan api sebagai simbol tersebut, diharapkan pesta olahraga tersebut dapat berjalan sportif dan meriah.
Sorong jadi Titik Ambil Kirab Api PON XX Papua
Kabupaten Sorong mendapatkan kehormatan sebagai tempat titik ambil kirab api PON XX Papua 2021. Api PON diambil di Maladuk, Klamono, Kabupaten Sorong, yang mana memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat Papua dan Papua Barat.
Api tersebut diambil dari lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Lapangan Klamono, PT Pertamina EP. Cepu Regional 4 Zona 14 Field Papua. Hal ini ditetapkan sesuai catatan sejarah di mana lokasi ini menjadi tempat penemuan minyak bumi pertama di Hindia Belanda adab ke-19.
Dari Sorong, api PON akan mengelilingi 5 wilayah adat Papua selama 6 hari berturut-turut hingga berakhir di Stadion Lukas Enembe, Papua. Adapun wilayah tersebut adalah Biak (Saiseri), Timika (Mee Pago), Wamena (La Pago), Merauke (Ha Anim), Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura (Mamta/Tabi).
Api PON akan diterima dan dikirabkan di setiap kota yang kemudian disemayamkan sebagai seni budaya.
Ada yang spesial dari kirab api PON XX Papua 2021 kali ini. Obor, tungku, dan lentera memiliki desain yang merepresentasikan daerahnya. Desain dasar perlengkapan obor PON dibuat menyerupai tifa, alat musik khas Papua. Tifa menjadi simbol persatuan semua elemen masyarkat.
Pada obor tersebut pula terdapat ornamen dengan simbol kekayaan alam Papua. Misalnya, warna kuning yang menggambarkan kemakmuran dan kejayaan wilayah gunung dan pantai. Adapun ornamen lainnya seperti ular, alat tusuk hidung dari suku Asmat, gunung, gelombang dan ombak.
Enrico Kondologit, Antropolog Universitas Cenderawasih, menjelaskan makna dari beberapa simbol tersebut. Misalnya motif alam seperti gunung, gelombang dan ombak, menggambarkan harapan dan kerja keras.
Motif alam lainnya seperti sungai di wilayah selatan (Asmat, Kamoro, Malind Anim, di wilayah Ha Anim) menyimbolkan kerja sama kekeluragaan dan harapan.
Sedangkan motif lingkaran atau fouw dari Sentani (Mamta/Tabi) yang berasal dari kura-kura dan burung taon-taon menyimbolkan kemenangan dan kemujuran dalam perjalanan.Â
Pada pucuk kepala obor PON terdapat simbol kedewasaan seseorang dan tanggung jawab. Motif mata leluhur dari Yali Lapago sebagai simbol pengawasan leluhur.
Sumber:
Evarukdjiati. 2021. Kirab Api PON XX Papua Dimulai dari Sorong, Papua Barat. Antara edisi 27 September 2021.
Firmansyah, Asep. 2021. Api, Kirab, dan Ihwal Makna Obor PON Papua. Antara edisi 2 Oktober 2021.