HomeKabar BintuniKetua MUI Teluk Bintuni Berharap Pelaku Ujaran Kebencian SARA Ditindak Tegas

Ketua MUI Teluk Bintuni Berharap Pelaku Ujaran Kebencian SARA Ditindak Tegas

Ketua MUI Teluk Bintuni, Ahmad Subur Rafideso. Foto: RRI.co.id

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni Ahmad Subuh Rafideso seperti dilansir dari RRI.co.id menyayangkan sebuah postingan di Facebook yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat karena membawa pesan berdasarkan sentimen agama.

Poster atau memes yang diunggah oleh facebook fanspage Kabar dari Teluk Bintuni (Kadate) menurutnya tidak elok. Ujaran kebencian berdasarkan sentimen suku, ras dan agama menurut beliau apalagi di tengah tahun politik bisa menimbulkan konflik.

“Kita tidak boleh membandingkan sesuatu yang sesungguhnya tidak pada tempatnya, yang artinya ada penyebutan disitu si A boleh dan si B tidak boleh, menurut mereka. Dengan demikian ini dapat memicu situasi yang kita tidak kehendaki bersama”, ujar Subuh saat mengilustrasikan.

Masih menurut Subuh, di Teluk Bintuni menganut azas agama keluarga, hingga tak elok jika kita mengunggah ujaran-ujaran yang bisa melukai perasaan kerukunan yang selama ini terbangun. Hal ini bisa merusak apa yang telah di jaga oleh leluhur masyarakat sejak dahulu kala.

“Saya ingin menghimbau sekaligus menegaskan kepada seluruh umat Islam di wilayah Teluk Bintuni, agar jangan terpancing, dan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Karena itu nanti pada akhirnya kita akan berurusan dengan pihak yang berwajib” imbuh Subuh.

Subuh juga mengapresiasi pemuda-pemuda Teluk Bintuni lintas agama yang melaporkan postingan yang menghebohkan dunia maya tersebut. Ini merupakan sikap masyarakat Teluk Bintuni yang tidak ingin diprovokasi oleh bentuk-bentuk poster maupun memes di media sosial.

“Kepada ketiga saudara kita yang melaporkan tindakan akun tersebut ke pihak yang berwajib, MUI sangat memberikan Apresiasi, yang kemudian membuat efek jera kepada yang bersangkutan. Serta memberikan pelajaran bagi yang lainnya,” tegasnya.

Subuh berharap Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUP) bisa mengambil sikap atas permasalahan ini, agar bisa menyamakan persepsi sebagai bentuk sikap. Menciptakan suasana kondusif di masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Kasus yang sedang bergulir di Polres Teluk Bintuni ini bisa menjadi refleksi akan betapa kekuatan narasi dan ujaran kebencian bisa menjadi sumber yang bisa memecah belah masyarakat.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments