HomeKabar BintuniInsubordinasi DPD 2 Golkar Teluk Bintuni, Anomali Etika Politik

Insubordinasi DPD 2 Golkar Teluk Bintuni, Anomali Etika Politik

Ir Petrus Kasihiw, Matret Kokop SH, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Petahana Teluk Bintuni beserta rombongan ketika mencoba melakukan audiensi ke Sekretariat DPD Partai Golkar Teluk Bintuni.

Manuver politik yang ditunjukkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Teluk Bintuni, sedang menjadi sorotan. Partai Golkar pada Pilkada Serentak 2020 telah secara resmi menetapkan Ir Petrus Kasihiw dan Matret Kokop, SH sebagai pasangan petahana calon bupati dan wakil bupati Teluk Bintuni pada kontestasi nanti. Namun penetapan yang dikeluarkan oleh DPP Golkar tidak mendapatkan sambutan yang baik di tingkat Pimpinan Daerah.


Merujuk pada rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP, Tim Kerja PMK2 Jilid II dari pasangan yang dikenal dengan Piet-Matret pun segera meluncurkan surat permintaan audiensi sebagai bentuk konsolidasi partai di tingkat daerah. Namun audiensi ini tidak mendapat respon.

Surat Penetapan Sementara DPP Partai Golkar yang menunjuk Ir Petrus Kasihiw dan Matret Kokop SH sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati incumbent pada kontestasti Pilkada Teluk Bintuni Desember 2020.

Segala cara telah dilakukan tim untuk bisa dilakukannya audiensi dengan DPD II Partai Golkar Teluk Bintuni, semata-mata demi silaturahmi politik untuk mempererat soliditas pada kontestasi politik. Namun kembali hal ini tidak diindahkan sama sekali.

Ir Petrus Kasihiw sebagai seorang negarawan, untuk menunjukkan etika berpolitik yang baik, kemudian berinisiatif untuk sowan ke Sekretariat Partai Golkar Teluk Bintuni secara langsung. Harapannya untuk bisa melakukan komunikasi politik berdasarkan surat penetapan yang dikeluarkan oleh DPP rupanya harus menemui jalan buntu.

Surat permintaan audiensi PMK2 Jilid II dengan Sekretariat DPd II Partai Golkar.

Tidak ada satupun staff yang mau membukakan pintu untuk Petrus Kasihiw dan Matret Kokop beserta rombongan ketika mencoba melakukan audiensi langsung pada hari ini, Sabtu, 13 Juni 2020. Selama tiga jam rombongan berdiri di depan kantor sekretariat namun tidak diberikan respon sama sekali.

Buntunya komunikasi politik yang coba dibangun oleh Piet-Matret beserta Tim Kerja di tingkat daerah, akan terus dikonsolidasikan pada tingkat provinsi dan pusat. Langkah yang diambil langsung oleh Piet-Matret ini sebagai bentuk visualisasi etika berpolitik yang baik. Bahwa kontestasi yang akan segera dihelat, tidaklah harus memutuskan tali silaturahmi.

Setelah acara audiensi yang tidak mendapat respon oleh keseluruhan struktural DPD Partai Golkar, Piet-Matret kemudian menggelar konferensi pers yang dihadiri oleh: Ir. Petrus Kasihiw. MT (Bupati Teluk Bintuni), Matret Kokop, SH. (Wakil Bupati Teluk Bintuni), Yohanes Akhwan (Koodinator lapangan Dapil I Tim kerja PMK2 Jilid II.), Geraldus (Bendahara I Tim kerja PMK2 Jilid II), Frans Sinasuru (Bendahara II Timkerja PMK2 Jilid II) dan tim sukses Balon PMK2 Jilid II.

Pada konferensi pers tersebut, Ir Petrus Kasihiw mengingatkan untuk terus menjaga sikap dan etika dalam berpolitik. Beliau akan terus mencoba membangun komunikasi dengan partai golkar di tingkat daerah dengan cara-cara yang lain. Hal ini diambil oleh beliau untuk menghormati Surat Penetapan yang telah dikeluarkan oleh DPP Partai Golkar.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments