HomeKabar BintuniBeraktivitas di Tengah Pandemi Covid-19

Beraktivitas di Tengah Pandemi Covid-19

Ilustrasi New Normal. Sumber: Istimewa

Pemerintah telah mengumumkan adanya masa transisi untuk memasuki era kelaziman baru atau New Normal. Di masa kelaziman baru, segala aktivitas yang dahulu dilarang dilakukan atau dibatasi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan mulai dilonggarkan dengan sejumlah protokol.

Beraktivitas di tengah pandemi dengan kurva yang belum melandai tentu saja membutuhkan adaptasi besar. Baik dari pemerintah, masyarakat, maupun pennyedia jasa publik.

Sejumlah aturan telah ditetapkan oleh daerah bagi penyedia layanan publik untuk bisa beroperasi dalam masa transisi ini. Begitu pula bagi masyarakat yang diharuskan melakukan kegiatan di tempat umum, serta protokol bagi layanan transportasi publik.

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) standar bagi masyarakat yang melakukan kegiatan di tempat umum tetap menjadi aturan yang tidak bisa dilonggarkan. Penggunaan masker, serta menjaga higienitas tubuh terutama dengan gerakan mencuci tangan haruslah menjadi standar yang dipaksakan sebagai sebuah kelaziman baru.

Operasional gedung maupun penyedia layanan bagi publik pun diatur sedemikian rupa. Pusat perbelanjaan yang hanya bisa mengizinkan 50 persen dari kapasitas maksimal pengunjung. Jam operasional yang diperpendek serta pemindaian cepat dan penyediaan hand sanitizer merupakan syarat utama.

Bagaimana dengan transportasi publik? Aturan perihal protokol pengguna transportasi publik masih menjadi perdebatan. Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menaikkan kapasitas penumpang dari 50% menjadi 70%, yang menurut beliau adalah ambang batas aman bagi operasional transportasi publik.

Namun di tengah sejumlah pembatasan di tengah masa kelaziman baru, masyarakat diharapkan untuk tetap berada di rumah saja. Beraktivitas di luar tidak disarankan jika tidak dalam kondisi mendesak atau untuk kebutuhan yang memang mengharuskan adanya aktivitas di luar rumah.

Keadaan new normal bukanlah sebuah keadaan yang menjadi normal. Tapi adaptasi terhadap sebuah kebiasaan yang dipaksakan untuk menjadi biasa dengan sejumlah protokol. Selama vaksin definitif dari Covid-19 belum ditemukan, masyarakat harus tetap menahan diri untuk tidak sembrono. Tidak panik namun selalu waspada dan tingkatkan imunitas tubuh serta menjaga kebersihan merupakan ikhtiar kita dalam melawan pendemi ini.

Fredi Nusa

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments