HomeKabar BintuniWaspadai Penipuan dengan Iming-Iming Proyek dari Bupati Teluk Bintuni

Waspadai Penipuan dengan Iming-Iming Proyek dari Bupati Teluk Bintuni

Sekertaris Pribadi Bupati Teluk Bintuni, Yunias Iba.

Sekertaris Pribadi Bupati Teluk Bintuni, Yunias Iba mengingatkan warga Teluk Bintuni agar waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, MT dengan iming-iming pembagian proyek.

Hal ini disampaikan oleh Yunias dalam rilisnya yang diedarkan melalui pesan yang diedarkan lewat aplikasi WhatsApp.

“Selamat malam, dinformasikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni, ada seorang wanita berinisial AM yang tinggal di Bintuni, yang mengaku sebagai ring satu bupati dan jalan atas perintah bupati untuk mendapatkan uang dari masyarakat,” tulis Yunias.

Modus dari penipuan yang dilakukan oleh AM menurut Yunias adalah meminta uang dengan iming-iming mendapatkan sejumlah proyek dari Bupati Teluk Bintuni untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat yang telah membayarnya.

“Sekali lagi saya tegaskan tidak ada mafia proyek di Bintuni. Cerita ibu AM ini cerita Hoaks. Bupati tidak pernah bagi-bagi proyek. Semua proyek itu ada mekanisme yang berlaku dari kedinasan. Saya berharap agar masyarakat, khususnya keluarga saya di Moskona agar lebih berhati-hati dan jangan percaya dengan orang yang tidak jelas asalnya. Jika ada yang merasa sudah ditipu oleh AM ini, silahkan laporkan ke kami untuk kami mintakan pertanggungjawabannya,” tegas Yunias.

Sementara itu, Kuasa Hukum Pemerintah Daerah Teluk Bintuni, Yohanes Akwan SH., ketika dikofirmasi, membenarkan berita ini dan menyatakan sedang mengumpulkan data dari para korban untuk ditindaklanjuti dengan laporan ke pihak yang berwajib.

“Kami sedang mengumpulkan data dari korban. Berapa kerugiannya, bagaimana modus detailnya, untuk segera kami laporkan ke kepolisian. Praktik-praktik dengan modus seperti ini sangat meresahkan dan bisa menjadi fitnah bagi pemerintah daerah,” ungkap Akwan.

Akwan mengatakan bahwa investigasi sedang dilakukan oleh timnya dan akan dilaporkan hasilnya kepada pihak pemerintah daerah, untuk kemudian dilakukan laporan resmi.

“Melalui momen ini juga saya ingin ingatkan masyarakat supaya bisa lebih bijak dalam mencerna tawaran dari orang yang tidak jelas. Proyek dari Pemda itu jelas ada mekanismenya. Tidak ada pihak-pihak yang bisa bagi-bagi langsung seperti itu. Apalagi mengatasnamakan bupati. Praktik ini sudah sering terjadi di daerah-daerah, memanfaatkan keluguan masyarakat,” pungkas Akwan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments