Kota Sorong berhasil menurunkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 3 menjadi level 2. Atas hal tersebut, Drs Lambert Jitmau selaku Wali Kota Sorong mengisyaratkan bahwa seluruh aktivitas masyarakat dapat kembali normal.
“Level 2 adalah lampu hijau bagi kita. Saya akan rapat dan kemungkinan kegiatan dapat normal kembali. Tapi Saya ingatkan virus ini tidak kemana-mana, jadi bantu dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Terutama penggunaan masker,” kata Drs Lambert Jitmau mengutip kabarpar.
Wali Kota Sorong percaya diri bahwa penangangan Covid-19 di kotanya merupakan salah satu yang terbaik di Papua Barat. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kasus positif di bawah 5 persen, jumlah meninggal di bawah 3,2 persen dan keterisian rumah sakti di bawah 5 persen.
“Paling top di Papua Barat. Kota Sorong termasuk daerah penanganan Covid yang sangat baik karena dilihat dari tingkat kesembuhan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sorong telah menurun,” ungkapnya.
Lambert menyebut bahwa ini adalah hasil kerjasama seluruh pihak seperti tenaga medis, Polri dan TNI. Termasuk masyarakat yang sudah menaati peraturan.
“Terima kasih atas kerja sama semua pihak dalam penanganan COVID-19 di Kota Sorong. Forkopimda terutama pihak TNI dan Polri yang sangat luar biasa bekerja sama dan bersinergi dengan sangat baik,” tandasnya.
Papua Barat jadi Provinsi dengan Kasus Covid-19 Terendah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa perkembangan kasus Covid-19 di Papua Barat terus menurun. Bahkan, Papua Barat menjadi provinsi dengan kasus terendah di Indonesia.
“Kasus COVID-19 belum selesai, meski telah menurun, Bapak Presiden memberi arahan agar kita selalu ingat dan waspada. Khusus untuk Provinsi Papua Barat, perkembangan kasus COVID-19 terus menurun dan menjadi provinsi paling rendah jumlah kasus aktifnya,” ungkap Airlangga.
Kasus kesembuhan di Papua Barat mencapai 97,3 persen yang mana lebih tinggi dari nasional yakni 92,4 persen. Saat ini, Papua Barat berada pada Level Asesmen 3 dengan indikator yang cukup baik.
Kendati demikian, Airlangga menyoroti hal lain terkait situasi Covid-19 di Papua Barat. Diketahui bahwa sejumlah wilayah di Papua Barat kini sudah memasuki zona hijau. Jika dirinci, terdapat 10 Kab/Kota dengan Risiko Rendah atau Zona Hijau.
Kemudian terdapat 2 Kab/Kota dengan Risiko Sedang atau Zona Oranye dan 1 Kab/Kota tidak ada kasus sama sekali. Airlangga menyebut ini kesempatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Ekonominya harus terus didorong agar mulai tumbuh positif,” sambungnya.
Perekonomian Provinsi Papua Barat pada Q2-2021 terkontraksi -2,39 persen (YoY). Jumlah ini jauh lebih rendah dari Nasional dengan angka 7,07 persen. Melihat hal tersebut, Airlangga menyebut bahwa industri dan inverstasi perlu didorong.
“Ini yang perlu didorong, makanya Menteri Perindustrian ikut hadir agar industri pengolahan bisa tumbuh positif karena dari segi fasilitas sudah siap, seperti yang disampaikan Bupati Teluk Bintuni tadi. Apalagi di Sorong juga sudah ada Kawasan Ekonomi Khusus, investasinya tinggal didorong,” kata Airlangga.
Diketahui bahwa dari sisi Lapangan Usaha sektor Industri Pengolahan dengan share terbesar 23,89 persen mengalami kontraksi -9,79 persen. Pertumbuhan tertinggi ada di sektor Transportasi dan Pergudangan dengan share 2,61 persen tumbuh 13,18 persen.
Sumber:
Irianti. 2021. Turun Jadi Level 2, Wali Kota Sorong: Semua Kegiatan Akan Kembali Normal. Balleo News edisi 8 September 2021.
Laraspati, Angga. 2021. Airlangga Paparkan Penanganan COVID & Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat. Detik edisi 3 September 2021.