Setiap bulan Februari di Amerika Serikat (AS) diperingati sebagai “Black History Month” – Bulan Sejarah Kulit Hitam. Sepanjang bulan Februari didedikasikan dengan tema yang berbeda setiap tahunnya, untuk menghormati, aktivis-aktivis kulit hitam, yang memperjuangkan persamaan dan perjuangan anti diksriminasi di AS.
Black History Month, mulai diperingati secara resmi pada tahun 1976, yang diinisiasi oleh Presiden Gerald Ford, dengan seruan “rebut kesempatan untuk menghormati pencapaian orang kulit hitam Amerika yang terlalu sering diabaikan di setiap bidang usaha sepanjang sejarah kita.” untuk menghormati Aktivis dan Pergerakan Hak Sipil orang kulit hitam seperti Harriet Tubman, Sojourner Truth, Marcus Garvey, Martin Luther King Jr., Malcolm X dan Rosa Parks.
Awal Mula Black History Month
Kisah Black History Month dimulai pada tahun 1915, setengah abad setelah amandemen 13 yang menghapuskan perbudakan di AS. Amandemen yang berbunyi “Baik perbudakan maupun penghambaan yang tidak disengaja, kecuali sebagai hukuman atas kejahatan yang pihak tersebut akan dihukum dengan sepatutnya, tidak akan ada di Amerika Serikat, atau tempat mana pun yang tunduk pada yurisdiksi mereka.”
Pada bulan September tahun 1915, seorang sejarawan Harvard, Carter Woodson, dan Jesse E Moorland mendirikan sebuah asosiasi untuk mempelajari kehidupan dan sejarah kulit hitam yang diberi nama Association for the Study of Negro Life and History (ASNLH). Asosiasi yang kemudian berkembang pesat ini, pada tahun 1926, di paruh kedua bulan Februari mulai mensponsori sebuah kegiatan yang diberi nama “National Negro History Week” – Minggu Sejarah Bagi Orang Kulit Hitam Nasional. Pemilihan periode perhelatan ini diinspirasi oleh bulan kelahiran Abraham Lincoln, Presiden ke-16 AS, yang menghapus perbudakan di AS. Perhelatan ini menginspirasi sekolah dan komunitas-komunitas seantero AS untuk mengorganisasi selebrasi bagi orang kulit hitam dengan mengadakan pertunjukan-pertunjukan maupun pembelajaran.
Gerakan National Negro History Week yang kemudian yang diawali sebagai perhelatan mandiri, mulai menarik perhatian pimpinan-pimpinan daerah di seluruh negara. Dalam satu dekade setelah gerakan tersebut dimulai, seluruh pimpinan daerah atau walikota di AS secara resmi memperkenalkan gerakan ini. Barulah pada tahun 1976, gerakan ini resmi masuk dalam penanggalan di AS.
Saat ini, bukan hanya Amerika Serikat yang memperingati Black History Month. Negara-negara seperti Inggris dan Kanada pun secara berkala mengikuti perhelatan ini. Seperti di AS dan Eropa, di Indonesia pun masalah diskriminasi, tidak terpenuhinya hak-hak sipil, tertutupnya ruang diskusi bagi rakyat menjadi isu yang harus selalu diperbincangkan sebagai bagian dari demokrasi.
Sumber: History.com