HomeKabar BintuniPulau Miossu dan Adat Konservasi Kelautan

Pulau Miossu dan Adat Konservasi Kelautan

Ilustrasi Pulau Miossu. Sumber: Google

Anda mungkin asing dengan namanya, Pulau Miossu. Percaya atau tidak, Anda akan menemukan tanda tanya berwarna merah jika Anda mencarinya dalam peta google. Pulau ini adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di bagian utara kepala burung Tanah Papua.

Bayangkan, peneliti baru saja melakukan penelitian di pulau ini. Tak ayal, tak banyak yang tahu soal pulau kecil yang letaknya paling luar dari Indonesia ini.

Dari temuan peneliti, Pulau ini menyimpan berjuta keragaman hayati yang luar biasa. Mereka adalah 55 orang peneliti dan ilmuwan yang berasal dari pusat penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Coral Reef Rehabilitation and Management Program – Coral Triangle Initiative (Coremap-CTI). 

Pulau Miossu memiliki luas rataan terumbu karang sebesar 1.530,7 hektare. Dari luas tersebut, 285,5 hektare merupakan zona habitat karang, 221,8 hektare merupakan zona habitat lamun, 428,3 hektare merupakan tutupan pasir, dan 595,2 hektare lainnya tertutupi substrat campuran.

Kondisi terumbu karang di Pulau Miossu masuk dalam kategori luar biasa. Bayangkan, pulau itu menyimpan 330 jenis ikan terumbu karang dengan kepadatan 28.000 individu perk hektare. Ini menandakan bahwa Pulau Miossu memiliki iklim terumbu karang yang sehat.

Miossu menjadi habitat bagi ikan langka yang hampir punah, yakni Humphead Wrasse atau yang akrab dengan nama Ikan Napoleon. Bahkan, jumlah ikan langka itu berlimpah di sana, yakni dengan rata-rata kepadatan 109 ekor perhektare.

Sasi, Tradisi Konservasi dari Timur Indonesia

Cobalah amati, perairan timur Indonesia memiliki keindahan yang luar biasa. Bahkan, dunia mengakui kesehatan dari ekosistemnya. Sebulah Raja Ampat yang terkenal dengan Pualu Misool yang menjadi surga terumbu karang.

Lantas, apa yang membuat wilayah ini begitu lestari? Salah satu jawabannya adalah sistem adat masyarakat setempat. Masyarakat timur Indonesia dikenal dengan tradisi dan budaya yang begitu menghormati alam. Pada suku Marind, Merauke, Papua, misalnya. Mereka menganggap bahwa pohon adalah keluarga mereka.

Kisah bagaimana anak-anak suku Marind memiliki mimpi buruk lantaran pohon mereka ditebang demi keperluan pembangunan terekam dalam jurnal penelitian seorang antropolog asal Australia, Sophie Chao. 

Dalam jurnal penelitiannya, Suku Marind begitu menghormati alam. Mereka tidak memanfaatkan alam secara serampangan dan berlebihan. Konsep ini secara merata dipahami oleh sebagian besar masyarakat Papua. Termasuk Pulau Miossu.

Mengutip dari validnews, masyarakat Pulau Miossu menerapkan tradisi sasi dalam menjaga ekosistem perairan mereka. Sasi adalah teknik konservasi tradisional di mana masyarakat hanya boleh mengambil hasil laut untuk keperluan tertentu. 

Masyarakat, dipimpin oleh kepala adat dan kelembagaan lokal, menyepakati mana hasil alam yang boleh diambil dan mana yang tidak. Bagi mereka yang sudah sepakat dan melanggar, maka mereka akan mendapatkan sanksi.

Koordinator Tim Peneliti Ekspedisi Nusa Manggala Leg 2, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, I Wayan Eka, menyebut sedikit sekali warga yang melanggar sasi. Mereka memiliki kepekaan sosial serta kepedulian alam yang sangat tinggi. Bahkan, pelanggaran terhadap sasi pun sangat sukar terjadi.

Secara tidak langsung, sasi adalah sebuah peraturan lokal yang sudah ada sejak lama. Bahkan, jauh sebelum adanya peraturan konservasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Temuan peneliti atas pulau Miossu menambah satu lagi bukti bahwa Papua memiliki solusi soal konservasi alam. Khususnya ekosistem laut.

Sumber:

Chao, Sophie. 2018. In the Shadow of the Palm: Dispersed Ontologies among Marind, West Papua. Cultural Anthropology,  33 (4) : 621-649

Pratiwi, Dana. 2019. Sasi Efektif Menjaga Kelestarian Alam Di Papua Barat. Validnews edisi 16 Agustus 2019.

Tanpa Nama. 2019. Pulau Miossu, pulau kecil terluar yang luar biasa. Jubi edisi 16 Agustus 2019

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments