HomeKabar BintuniPON Papua XX dan Manfaat Ekonomi

PON Papua XX dan Manfaat Ekonomi

Opini Agustinus R.Kambuaya; Anggota DPRP Papua Barat
Fraksi Otsus. Ketua Forum Studi Noken Ilmu

Perjuangan Panjang serta kehormatan dan kebangaan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat Papua untuk menjadi tuan rumah pecan olah raga nasional tersebut. Ini menjadi ajang pembuktian pemerintah daerah dan masyarakat Papua untuk menjukan kepada publik Indonesia bahwa pemerintah daerah bersama Masyarakat Papua sangup menyelengarakan Event bergengsi di tanah air. Apalagi PON Kali ini bertepatan dengan bencana non alam yang sedang melanda dunia (COVID). Ditengah-tengah perang melawan COVID yang sedang mewabah tanah air ini, pemerintah tidak kendor dan gigih melakukan berbagai persiapan mennuju PON XX.

Berbagai fasilitas atau Venue PON XX Terus di genjot oleh pemerintah Provisi Papua dan PT PON. Sebanyak 37 Cabor, 56 disiplin cabor, 679 nomor pertandingan atau perlombaan, dan 6.442 orang kuota atlet siap mengikuti gelaran PON XX yang bergengsi ini. Pembangunan Istora Papua Istora Papua Bangkit  progresnya telah mencapai 95% . Ada sejumlah Venue dari 37 Cabang Olahraga yang akan di lombakan di Provinsi Papua beberapa di Konsentrasikan di Jayapura.

Venue ini dibangun dengan dana sebesar Rp278,57 miliar oleh kontraktor PT PP (Persero) dan konsultan manajemen PT Virama Karya sebesar Rp4,8 miliar. Selanjutnya pembangunan arena Kriket dan lapangan Hoki baik indoor maupun outdoor telah mencapai 86,25 % atau lebih cepat dari rencana awal sebesar 82,28%. Pengerjaannya sendiri ditargetkan rampung pada Juni 2020. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan pemasangan atap metal roof hockey indoor, pekerjaan instalansi scoring board Hocki indoor, pekerjaan pemasangan tiang lampu FOP hockey outdoor, pekerjaan ACP tribun kricket. Total biaya pembangunan arena Cricket dan lapangan Hockey sebesar Rp277 miliar oleh kontraktor PT Nindya Karya dan konsultan manajemen PT Bina Karya senilai Rp4,9 miliar.

Selain empat venue tersebut, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan seperti Kampung Harapan seluas 32 hektar. Di lokasi ini juga  dibangun sejumlah fasilitas pendukung PON XX diantaranya stadion utama, lapangan latihan atau pemanasan, aquatic center, istora (GOR Serbaguna), Rreserved – area komersil (hotel, mall, bioskop), lapangan tembak, parker mobil dan motor, Reserved – Area komersil (hotel, Mall, Bioskop), Sungai yang telah dinormalisasi, Gerbang Utama Stadion, dan utilitas kawasan. Adapun anggaran untuk penataan kawasan tersebut sebesar Rp134 miliar oleh kontraktor PT.PP (Persero) Tbk dan konsultan PT. Virama Karya (Persero) sebesar Rp3,8 miliar.

Sementara untuk kawasan Doyo Baru juga dilakukan penataan kawasan berupa Pekerjaan Lanjutan Pagar Sisi Selatan Lapangan Cricket, Pekerjaan Pengecoran Area Direksi Keet, Pekerjaan Timbunan dan Perapihan Bekas Galian, dan Pekerjaan Pengecoran Pondasi Pagar Belakang Wisma Saat ini progres pembangunannya mencapai 8, 98 %. Adapun kontraktor pelaksana PT Cahaya Bina Karya sejak kontrak per 18 Februari 2020 dengan anggaran sebesar Rp64,9 miliar serta konsultan MK oleh PT Ciriajasa Engineering Consultant dengan biaya sebesar Rp2,45 miliard.

Pekan Olahraga Nasinal (PON) Dan Efek Ekonomi Bagi Masyarakat Papua

Event PON yang di persiapkan selama 2 Tahun sejak 2019-2021  saat ini dengan angaran ratusan milliard ini secara eknomi tentu menyerap banyak anggaran. Mulai dari tahap persiapan, pembebasan lahan, pembangunan berbagai Venue seperti GOR, Stadiun, serta berbagai fasilitas lainnya akan mebuat peredaran uang semakin tinggi  dan masyarakat bisa mendapat manfaat langsung dari gelaran PON ini. Baik Proyek fisik PON bisa mengikut sertakan kontraktor lokal dalam sub pekerjaan PON, Bahan Material pembangunan bahkan tenaga kerja. Tentulah masih dalam tahapan persiapan sebelum PON bergulir, masyarakat sudah mendapatkan manfaat dari berbagai pekerjan persiapan ini.

Gelarana PON ini boleh di katakana event padat karya, trickle down effect suatu efec ekonomi yang menetes ke bawah. Kucuran uang untuk pekerjan-pekerjaan fisik lapangan, serta berbagai persiapan teknis lainnya mebutuhkan serapan anggaran yang besar, kata kasarnya tong di Papua bilang uang akan berhamburan .

Pada gelaran PON juga peserta yang di perkirakan mencapai 6.442 atau 10 ribu bahkan lebih akan mendatangi Provinsi Papua. Pergerakan orang akan secara langsung mempengaruhi ekonomi Papua. Berbagai kebutuhan sandang, pangan dan Papan seperti hotel, warung makan, toko-toko, mall-mall serta segala keperluan yang di butuhkan peserta PON dan masyarakat pengunjung akan sanggat tinggi.

Permintaan bahan konsumsi seperti ikan, telur, sayur, daging, buah-buahan di restoran serta hotel akan sanggat tinggi. Nah, bagaimana pola distribusi ini berlangsung, apakah melibatkan pedagang lokal orang asli Papua, petani, nelayan, peternak serta  (Mama-mama) sudah di atur dalam pola distribusi ekonomi yang siap melayani PON ini atau tidak..?

Ini menjadi pertanyaan yang perlu di atur. Apakah Restoran, perhotelan, warung-warung makan sudah punya pola distribusi sendiri sehingga uang dari hasil kucuran PON ini hanya akan masuk ke kanal atau kantong-kantong ekonomi yang sudah tersistem, terpola dengan rapih sehingga masyarakat dalam hal ini orang Papua tidak mendpaat manfaat langsung dari Pagelaran PON ini, Baik dari tahap persiapan pekerjaan Venue visik yang mencapai ratusan milliard, bahkan aktivitas perekonomian yang berlangsung pada saat event PON Nanntinya Bergulir. Ini menjadi bahan pemikiran semua pihak agar segera mengatur bagian ini. Ini Mometum kegembiaraan yang baik, namun juga merupakan strategi mendorong pendapatan penduduk pada pessta event periodik ini.

Bagaimana Manfaat Ekonomi PON XX Bagi Papua Barat ?

Dari sisi hukum dan adinistrasi Porvinsi Papua lah yang di tunjuk atau keluar sebagai pemenang undian tuan rumah PON. Dari 37 Cabang olahraga yang di lombakan hampir semuanya di Provinsi Papua. Tentu itu menjadi hak Porvinsi Papua, namun sebagai dua Provinsi di atas satu tanah yaitu tanah Papua mestinya sejak awal ada koordinasi antara pemerintah sehingga ada sejumlah event atau cabang yang di lombakan di lakukan juga di Provinsi Papua Barat. Momentum ini banyak prasana megah yang di bangun  dan akan di tinggalkan sebagai kebangaan di Tanah Papua. Dan semua itu beberapa bisa di sumbankan oleh Pemerinta Pusat dan Provinsi Papua kepada Provinsi Papua Barta sebagai asset hasil PON atau suatu kebangaan dan tanda mata PON Bagi tanah Papua dan Papua dan Papua Barat. Semuanya telah bergulir, sehingga agak lambat untuk mengatur kembali. Namun Provinsi Papua Barat Dapat Mengambil Manfaat dari event ini. Promosi Spot Wisata Papua Barat seperti Raja Ampat, Pianemo, Wayag, Teluk Triton, Teluk Etna, Teluk Wondama, Danau Anggi, Danau Ayamaru, Kota 1001 Sungai Teminabuan, serta Wisata Air Panas Di Tambrauw serta destinasi wisata lainnya bagi peserta PON yang akan datang ke Papua. Karena itu Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat bergerak cepat menangkap peluang ini dengan mengorganisir agen-agen travel, jasa tour wisata Papua Barat  segera merebut moment in. Peserta yang lelah sehabis pulang PON akan singgah ke Sorong Papua Barat Untuk Menikmati Makanan Hasil Laut yang nikmat sambil mengantu rute perjalanan ke destinasi wisata di Sorong Raya. Mekanisme PPKM untuk Covid diatur sedemikian rupa sehingga aktivitas jasa penerbangan dapat berjalan normal sehingga rute-rute penerbangan yang melayani Sorong-Manokwari Papua Barat Dapat berjalan lancar. Hanya itu yang dapat di lakukan untuk merbut manfaat dari Event PON XX ini.

Merebut Peluang Ekonomi Di Era Pandemi

Agustinus R.Kambuaya; Anggota DPRP Papua Barat

Fraksi Otsus. Ketua Forum Studi Noken Ilmu

 

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments