Sorong, BUR – Virus Covid-19 yang sedang mengalami puncak gelombang keduanya, kembali mengharuskan sebagian masyarakat untuk tetap #DiRumahSaja.
Terutama untuk masyarakat Jawa dan Bali yang harus menjalani PPKM Darurat, dimana seluruh masyarakat diharuskan untuk tidak melakukan kegaiatan di tempat umum, Wali Kota Sorong, Lamberthus Jitmau mengungkapkan keprihatinannya.
Lambert dalam wawancara melalui sambungan telepon pada (05/07) mengungkapkan bahwa sebagai antisipasi, seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya Jawa dan Bali harus bersiap untuk menyongsong gelombang kedua ini.
“Bukan hanya Jawa dan Bali saja yang harus mempersiapkan diri menghadapi gelombang kedua ini. Semua harus. Kami di Sorong ini juga sudah ambil ancang-ancang. Ini bentuk antisipasi. Nah jika nanti kita semua harus menahan diri untuk berkegiatan di rumah saja, saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, terutama masyarakat Sorong Raya, mari kita kembali berkebun lagi. Tidak hanya untuk mengisi waktu luang, tapi juga jadikan sebagai kegiatan yang seharusnya hal yang lumrah, ya. Mengingat pangan lokal kita seperti keladi, batatas, dan pisang itu merupakan pangan lokal, yang menjadi ketahanan kita,” ajak Lambert kepada masyarakat.
Sebagai bagian dari ketahanan lokal, hasil dari berkebun menurut Lambert juga bisa memberikan dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat. Karenanya, ia sembari menunjukkan hasil kebunnya melalui kiriman gambar, mengajak agar masyarakat di pulau Jawa dan Bali juga bisa memulai berkebun jika mempunyai lahan kosong.
“Kalau untuk kita yang tinggal di Papua dan Papua Barat ini kan jelas, hasil kebun itu semua konsumsi bukan cuma OAP saja. Masyarakat Nusantara dan pendatang pun banyak yang menikmati hasil kebun. Nah masyarakat Jawa dan Bali pun bisa lho memanfaatkan lahan luang mereka, terutama bagi yang WFH dengan berkebun. Barang ini dia tidak susah. Tidak usah seperti kami tanam pisang dan keladi, banyak tanaman lain yang membutuhkan lahan yang kecil, dengan cara hidroponik, misalnya. Yang utama tumbuhkan minat terlebih dahulu,” imbuh Lambert.
Lambert menutup pembicaraan tersebut dengan mengajak masyarakat, terutama Sorong Daya agar bisa kembali menguatkan ketahanan pangan lokal, dengan cara berkebun.
“Kita semua ini dulu pasti pernah berkebun. Meski di tengah arus modernisasi, jangan lupakan itu. Tumbuh dengan makan keladi, pisang, dan lainnya itu bagian dari adat dan budaya, bagian dari ketahanan pangan kita. Mari tong berkebun lagi,” pungkas Lambert.