HomeKabar BintuniKader Golkar Kupas Masalah Keadilan di Papua Dalam Diskusi Hari Pancasila

Kader Golkar Kupas Masalah Keadilan di Papua Dalam Diskusi Hari Pancasila

Manokwari, – 1 Juni 2021, peringatan hari lahir kesaktian Pancasila bagi masyarakat Indonesia di tengah kehidupan berbangsa bernegara.

Pancasila miliki 5 azas dasar kehidupan berbangsa, yakni Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dari 5 azas dasar diatas, muncul beragam pertanyaan menghangatkan diskusi antara Kader Golkar dalam Whatsap Grup DPD Golkar Papua Barat terkait kesaktian Pancasila sebagai pandangan hidup (the Way of Life) yang menggerakan sendi – sendi kehidupan berbangsa untuk tunduk dan taat melaksanakan amanat Pancasila.

Elisa Sroyer,S.Sos salah satu pengurus DPD Golkar Papua Barat, menuturkan masyarakat Indonesia musti bangga karena miliki Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, yang telah diakui oleh seluruh bangsa dan Negara lain di dunia sebagai (Way of life).

Namun di usia ke 75 Tahun Indonesia merdeka, timbul pertanyaan reflektif apakah nilai – nilai pancasila sudah terwujud sesuai dengan kata dan perbuatan?.

Apakah masih ada persatuan diantara kita?, Apakah masih ada orang miskin, orang lapar, orang sakit, begal, pencurian dan lain-lain sudah hilang?, sehingga mencerminkan sila ke 5 dari pancasila,”tanya Elisa sembari meminta semua Kader Golkar merenung kembali peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021.

Elisa mengajak semua Kader Golkar untuk tetap berpotokan pada Pancasila sebagai Falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selanjutnya, Wakil Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Prov Papua Barat, Dedy S. May, S.Hut meminta agar ditampilkan video berdurasi singkat tentang masyarakat di pedalam Papua yang telah melafalkan butir-butir Pancasila dengan baik dan benar agar menjadi ukuran bahwa Rakyat Papua jauh lebih menghafal butir – butir pancasila ketimbang pedalaman lainnya di Indonesia.

“Kalau cuma Pancasila dimaknai sebagai hidup gotong royong, maka sesungguhnya agama, Alkitab (Kitab Suci Agama Kristen) sudah mengajarkan hidup berdampingan dan saling mengasihi. Jadi apakah hidup mengasihi atau toleransi di papua itu diajarkan oleh nilai pancasila ataukah sudah diajarkan oleh tokoh agama,”ujar Dedy

Karena itu, Kata Dedy nilai pancasila mestinya diaktualisasi secara murni oleh negara kepada rakyatnya di Papua, sehingga menjadi bagian dari direfleksi kita bersama.

Senada, Biro Hukum dan HAM Golkar Papua Barat, Yohanis Akwan mengatakan, Tentunya Pancasila sebagai dasar negara yang sah di republik besar bernama Indonesia.

Anes sapaan akrabnya, menyebutkan prinsip dasar kasih di Papua diajarakan lebih dulu oleh agama, sedangkan, Pancasila baru saja muncul setelah adanya pengakuan rakyat terhadap negara.

Karena itu, Kata Anis Pancasila harus di terima sebagai dasar negara yang sah dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara dan harus tercermin dari praktek sehari- hari sebagai wujud dari pengamalan Pancasila ditengah masyarakat, berupa tindakan, perbuatan maupun pengambilan keputusan baik itu pemerintah maupun masyarakat.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments