Beberapa waktu lalu, dunia gempar saat mendengar kasus pembakaran hutan Papua. Pasalnya, luas hutan yang hilang hampir menyamai luas Ibu Kota Korea Selatan, Seoul. Hilangnya 57.000 hektare hutan Papua merupakan upaya mendirikan lahan sawit.
Menurut hasil investigasi Forensic Architecture dan Greenpeace edisi Kamis (12/11) bersama dengan BBC, pembakaran hutan telah berlangsung 4 tahun. Data tersebut membuktikan bahwa pada periode 2011-2016, Korindo melakukan pembakaran lahan Papua untuk membuka perkebunan kelapa sawitnya.
Atas hal tersebut, banyak warga yang akhirnya kehilangan tempat tinggal. Suku Mandobo dan Malind, misalnya, yang perlahan kehilangan hutan adat.Â
“Saya menangis, saya sedih kenapa saya punya hutan, alam Papua yang begini indah, yang tete nenek moyang wariskan untuk kami anak cucu, kami jaga hutan ini dengan baik,” tutur Elisabeth Ndiwaen, perempuan Suku Malind, mengutip dari BBC edisi 16 November 2020.
Terlepas dari kerusakan alam yang terjadi atas kasus tersebut, sebenarnya, berapa luas hutan wilayah Papua? Dan, berapa luas hutan dari data terbaru?
Hutan Papua: Hampir 50 Persen Hutan Papua adalah Hutan ProduksiÂ
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per tanggal 13 Januari 2021, jumlah luas daratan dan perairan kawasan hutan Papua Barat dan Papua sebesar 40,100,636 hektare pada tahun 2019. Jika dibulatkan, maka jumlahnya ada sekitar 40 juta hektare. Dengan rincian 9.713.137 hektare untuk Papua Barat dan 30.387.499 hektare untuk luas Papua.Â
Namun, tahukah Anda? Sejak tahun 2001 hingga 2017, angka hutan Papua yang hilang terus meningkat. Mengacu data dari Forest Watch Indonesia (FWI), terjadi pengurangan luas hutan sebanyak 189,3 ribu hektare antara tahun 2013 sampai 2017. Laju perubahan lahan hutan kering sebesar 43,2 ribu pertahun dan lahan basah sebesar 27,5 per tahun.
Artinya, lahan hutan Papua selama setidaknya dalam 10 tahun mengalami pengurangan. Mengutip data yang dikeluarkan oleh World Resources Institute Indonesia (WRI Indonesia), secara berkala hutan Papua terus hilang. Puncaknya adalah pada tahun 2015, meski pada tahun 2017 turun.
Untuk merinci hal tersebut, hilangnya luas hutan mayoritas digunakan untuk hutan produksi. Data dari Universitas Maryland menyebutkan pembukaan lahan sawit sejak tahun 2000 hingga 2017 meningkat hingga 4 kali lipat.
Greenpeace menyebut seluas 2.951.883 hektare lahan memiliki izin perkebunan pada tahun 2019. Setidaknya, terdapat 1.867.969 hektare lahan masih terdapat tutupan hutan. Artinya, nantinya akan ada pembukaan lahan untuk kepentingan perkebunan.
Data dari BPS menyebutkan bahwa hutan luas hutan produksi yang ada saat ini sebesar 20,258,222 hektare. Dengan rincian 5,441,290 hektare untuk Papua Barat dan 14,816,932 hektare untuk Papua. Sisanya adalah lahan konservasi dan hutan lindung yakni sebesar 19,842,414 hektare.
Artinya, 50 persen hutan Papua menjadi hutan produksi. Itulah besaran lahan hutan Papua dan Papua Barat yang dibagi menjadi tiga kategori, yakni: luas total, luas hutan produksi dan luas hutan lindung dan konservasi.
Sumber:
Amindoni Ayomi & Rebecca Henschke. 2020. Papua: Investigasi ungkap perusahaan Korsel ‘sengaja’ membakar lahan untuk perluasan lahan sawit. BBC edisi 12 November 2020
Andriansyah, Muhammad Nafi, dkk. 2018. 3 Fakta tentang Papua: Harapan Terakhir bagi Hutan Indonesia. World Resources Institute Indonesia edisi 13 November 2018
Badan Pusat Statistik. 2021. Luas Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. BPS
Hariandja, Richaldo Y. 2018. Pantau Deforestasi Tanah Papua Lewat Atlas Papua. Econusa.id edisi 14 November 2018