HomeKabar Bintuni2020 Tahun Terpanas Asia, Peneliti: Kiamat Kecil

2020 Tahun Terpanas Asia, Peneliti: Kiamat Kecil

ilustrasi suhu bumi naik. foto: pixabay.

Seluruh pegiat, peneliti, akademisi hingga aktivis setuju bahwa tren suhu dunia kini naik 1 persen. Yang dimaksud suhu bumi naik 1 derajat celcius adalah temperatur atmosfer global saat ini meningkat 1 derajat celcius dibanding masa sebelum revolusi Industri.

Pada tahun 2019 lalu, para ahli dari 40 negara yang tergabung dalam Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi adanya cuaca ekstrem jika volume gas rumah kaca (GRK) terus meningkat.

Tahun 2018, GRK sudah melebihi angka 400 part per million (PPM). Jika angka tersebut tembus 450 PPM, maka akan terjadi kiamat kecil atau panas global yang tidak menentu dan cuaca yang ekstrem.

Baru-baru ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan fakta bahwa tahun 2020 adalah tahun terpanas bagi Asia. Hal ini disampaikan dalam laporan tahunan State Of The Climate In Asia, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB.  

WMO menyebut, perubahan iklim eksrem di seluruh Asia akan menyebabkan banyak bencana. Mulai dari kerentanan air, pangan, kesehatan, hingga hilangnya nyawa ribuan orang.

“Dampak cuaca dan perubahan iklim yang ekstrem di seluruh Asia pada 2020 menyebabkan hilangnya nyawa ribuan orang, jutaan orang telantar, dan menelan biaya ratusan miliar dolar, serta mendatangkan banyak kerusakan pada infrastruktur dan ekosistem,” kata WMO mengutip Media Indonesia, Selasa (26/10).

“Pembangunan berkelanjutan terancam dengan kerawanan pangan dan air, risiko kesehatan, dan degradasi lingkungan meningkat” imbuhnya.

Hal ini bukanlah teori belaka. Negara-negara Asia mengalami kerugian akibat bencana alam. Tiongkok misalnya, harus rela kehilangan US$238 miliar untuk menangani bencana alam. 

Kemudian, India harus mengeluarkan US$87 miliar untuk mengatasi bencana alam. Disusul oleh Jepang dengan US$83 miliar dan Korea Selatan US$24 miliar.  PBB mengungkap bahwa suhu rata-rata saat ini adalah 1,39 derajat celcius lebih tinggi dari suhu rata-rata tahun 1981-2010.

Apa yang Terjadi Jika Suhu Terus Naik?

Aktivis terus mengkampanyekan agar suhu bumi tidak naik hingga 1,5 derajat celcius. Lantas, apa yang akan terjadi jika hal itu menjadi kenyataan? Dampak paling minim dari suhu bumi yang meningkat 1,5 derajat celcius adalah kekeringan kekeringan sektor pertanian akan meningkat 13 persen.

Faktanya, hal ini sudah dekat. Penelitian dari WMO menyebut bahwa setidaknya suhu bumi akan naik hingga 1,5 derajat celcius pada tahu 2025. Kendati demikian, hal ini masih berupa prediksi dan presentasenya kecil.

Journal of Geophysical Research, Atmospheres oleh para peneliti yaitu Russo S,. Dosio A, dkk, menyebut perubahan iklim pun akan berdampak fatal pada Indonesia. Mereka memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami lebih dari 3 kondisi gelombang panas antara tahun 2020 dan 2052.

Pada tahun 2068 dan 2100, akan terjadi gelombang panas ekstrem setiap 2 tahun sekali. Gelombang panas ini diprediksi sama atau lebih besar dari gelombang panas yang terjadi di Rusia. Gelombang panas itu menghancurkan sekitar 9 hektare tanaman dan menewaskan hampir 55.000 orang.

Tak hanya itu, potensi kekeringan, kebakaran hutan, angin topan, hingga banjir akan terus meningkat seiring bertambahnya suhu bumi. Peneliti senior dari Met Office, Leon Hermanson menyebut situasi semakin genting. Bahwa, suhu 1,5 derajat celcius sudah dekat.

“Artinya kita mendekati kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius, kita belum sampai, tapi sudah dekat. Waktu terus bergulir, tindakan nyata yang kita butuhkan sekarang,” katanya.

Sumber:

Pranita, Ellyvon. 2021. Hari Bumi: Ketahui 10 Dampak Perubahan Iklim di Indonesia. Kompas edisi 22 April 2021.

Wijaya, Pandasurya. 2021. Suramnya Masa Depan, Negara Kaya Sampai Indonesia Terkena Dampak Perubahan Iklim. Merdeka edisi 31 Oktober 2021.

Winahyu, Atikah Ishmah. 2021. PBB: Asia Alami Rekor Tahun Terpanas pada 2020. Media Indonesia edisi 26 Oktober 2021.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments