Bintuni, BUR – Tokoh Pemuda Teluk Bintuni, Papua Barat, Yohanes Akwan, SH menyesalkan mangkirnya Wakil Ketua 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Teluk Bintuni, Ibu Herlina Hasim. Menurut Yohanes, Ibu Herlina sudah mangkir dari tugasnya sebagai wakil rakyat selama 4 bulan untuk mengurus partai dan pencalonan bupati.
“Badan kehormatan (BK) DPRD harus menindak mangkirnya ibu Herlina ini. Masalah ini harus disikapi serius oleh BK. Ini artinya beliau ini cuma makan gaji buta saja, bayangkan perasaan masyarakat yang diwakili oleh beliau,” ujar Yohanes.
Mangkirnya Ibu Herlina ini terlihat dari absennya dari semua sidang yang dilaksanakan oleh DPRD Teluk Bintuni. Masih menurut Yohanes, hal ini memalukan lembaga legislatif Teluk Bintuni.
“Menurut saya, lebih baik Ibu Herlina mundur saja. Ini yang lain kerja, tapi beliau tidak. Tapi gaji dan tunjangan full terus masuk menjadi pundi kekayaan beliau. Ini memalukan. Bukan urus rakyat di masa pandemi covid, malah urus partai dan pencalonan bupati. Kenapa tidak jadi saja elite partai tanpa harus menjadi wakil rakyat? Kasihan yang sudah memilih beliau,” imbuh Yohanes.
Masih menurut Yohanes, memang DPRD apalagi yang dari oposisi memang tugasnya sebagai check and balance pemerintah yang sedang berjalan. Namun itu harus berjalan beriringan dengan kinerja yang baik juga.
“ya kalau anggota DPRD itu tugasnya bukan hanya sebagai legislator atau menguasai legal drafting saja. Mereka terutama yang oposisi memang harus menjadi check and balancenya pemerintah. Tapi harus diingat, mereka itu harus punya kinerja dan kapabilitas yang baik juga untuk merepresentasikan masyarakat. Lha ini kerja saja tidak, tapi isinya cuman teriak-teriak kritik pemerintah tapi gaji dan tunjangan masuk terus. Ini tidak betul sudah. BK harus segera mengambil sikap.” Tutup Yohanes.