HomeKabar BintuniTepis Isu Register Kampung Palsu

Tepis Isu Register Kampung Palsu

Dominggus Mandacan, Gubernur Provinsi Papua Barat saat memberikan keterangan pers di Merdey, 13/11/2020.

Pemekaran kampung di Kabupaten Teluk Bintuni, rupanya dijadikan isu politik yang tidak cantik oleh beberapa pihak. Hembusan hoaks dan fitnah pun dikencangkan demi syahwat politik oknum-uknum yang tidak bertanggung jawab untuk mendegradasi kompetensi dari Pasangan Petahana Ir Petrus Kasihiw, MT dan Matret Kokop, SH atau yang lebih dikenal dengan Piet-Matret.

Kencangnya isu kode register 145 kampung yang dikatakan palsu, rupanya menjadi isu murahan yang dilempar ke masyarakat dan menjadi bahan kampanye hitam yang merusak tatanan berdemokrasi kita.

Hal ini diungkap oleh Yohanes Akwan, Konsultan Politik bagi Piet dan Matret. Yohanes mengatakan bahwa isu tidak sedap ini sengaja dilempar oleh lawan untuk menjatuhkan nama Piet-Matret.

“Ya mereka lempar isu ini karena sudah tidak tahu lagi mau bermain apa, selain menghabisi karakter dengan mengatakan bahwa kode register untuk 145 kampung di Teluk Bintuni itu palsu. Tak elok. Klarifikasi saja dengan Gubernur Provinsi Papua Barat. Masak pemerintah daerah mau bikin barang palsu? Ini kan tidak masuk akal,” kata Yohanes.

Di waktu yang lain, Gubernur Provinsi Papua Barat dalam rangkaian kegiatan dinas provinsi ketika ditemui di Merdey, Teluk Bintuni, pada 13/11/2020. mengatakan bahwa semua proses registrasi telah selesai, telah final.

“145 kampung. Kode register kampung-kampung beberapa kabupaten yang sudah selesai, kita sudah lanjutkan ke kementerian dalam negeri termasuk Tabupaten Teluk Bintuni. Ada tim yang meregister, sudah ditetapkan, sudah final, sudah clear,” ujar Dominggus.

Untuk itu Yohanes Akwan mengharapkan agar tidak ada lagi isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang dipergunakan untuk menjadi bahan kampanye hitam. “Stop la itu hoaks fitnah, bermain itu yang cantik. Ini demokrasi jadi macam tukang gosip, bacarita kiri kanan kabualan yang tidak masuk-masuk akal.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments