
Penyiraman Air Keras Kepada Erisyadi, Aktivis Serikat Tani Nasional – Tindak kekerasan kembali lagi terjadi dengan menggunakan air keras. Kali ini terjadi di Ogan Komering Ulu (OKU), pada Jumat, (19/6). Erisyadi alias Kiyai Bojek, seorang aktivis Serikat Tani Nasional, disiram air keras oleh tetangganya, dengan “motif” dendam pribadi.
Peristiwa ini menjadi catatan yang ke sekian kalinya seorang aktivis Tani dan Lingkungan dikerjai dengan cara-cara tidak manusiawi.
Sejak zaman kolonial sampai sekarang, kepemimpinan silih berganti, dari yang otoriter sampai yang “merakyat”. Kekerasan terhadap petani dan para pejuang agraria yang berjuang mempertahankan sejengkal tanah untuk menyambung hidup, tiada henti-hentinya, terus terjadi.
Ke depan salah satu problem besar umat manusia di dunia ini adalah pangan, dan tulang punggung kedaulatan pangan adalah Petani, Nelayan serta Peternak.
Jika alokasi ribuan hektar lahan hanya diprioritaskan untuk mengejar komoditi di sektor sawit dan tambang bagi para cukong, alangkah rawannya kehidupan kita ke depan.
Saat ini, akibat pandemi Covid19, banyak negara produsen pangan, menahan bahan pangannya, tidak diekspor. Menjaga cadangan pangan di dalam negerinya masing-masing.
Indonesia harus berani mengevaluasi, bahwa konsep pembangunan ekonomi kapitalis, sangat rapuh, bahkan di negara gembongnya kapitalisme itu sendiri.
Saatnya membangun tatanan hidup baru, tatanan yang menjunjung tinggi prinsip kedaulatan, kemanusiaan, persatuan dan keadilan sosial. Salah satunya dengan membangun sektor pangan yang kuat serta berdaulat.
Menjadikan rakyat sebagai tulang punggung ekonomi, membuat UU yang mengatur kedaulatan pangan, mengalokasikan anggaran, teknologi, lahan dan tenaga kerja untuk pertanian, menjadikan petani, nelayan serta peternak sebagai soko guru kedaulatan pangan.
Jangan terus mengulang kesalahan di masa lalu, yang menjadikan negara hanya sebagai pelayan kapital.
Saatnya berubah! Hentikan teror serta kekerasan terhadap rakyat! Laksanakan Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945 secara konsisten, Indonesia maju, adil dan makmur.
