Dalam masa pandemi pemuda adat terus melakukan aktivitas mereka. Seperti biasnaya para pemuda adat ini terlihat sangat akrab dengan hutan dan wilayah adat dimana mereka tinggal.
Kampung Akalili adalah salah satu kampung tua, yang sekarang menjadi Ibu Kota Distrik Kalaili, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Kekompakan Pemuda adat kampung Kalaili dalam melakukan aktivitas di hutan,vsudah menjadi kebiasaan. Berburu merupakan kegiatan yang lazim untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sudah sejak dulu, para tua tua kampung Kalaili melakukan hal yang sama. Ini akhirnya menjadi kultur yang diwarisi turun temurun samapai saat ini.
“Kalagisi” sebagai salah satu tempat berburuh
Dinamika pembangunan global yang kini telah menjadi tren ekonomi modern makin merambat sampai ke sendi-sendi kehidupan masyarakat adat. Hal ini membuat masyarakat adat sulit untk memilih manakah konsep pembanguan yang sepadan dengan kebiasaan adat dan tradisi kebudayaan.
Semua konsep pembangunan yang berpola industri, mengendalikan hak-hak masyarakat adat, mulai dari konsep dan pengetahuan tradisionalnya, yakni memikirkan segala yang baik bagi dirinya dengan tetap mempraktekkan kehidupan berbudaya, utamanya hak Atas tanah dn keadialan atas pengelolaan sumber daya alam.
Salah satu kampung di distrik Kalaili, Malalilis, kampung yang saat ini berada di ujung area perkebunan Kelapa Sawit Milik PT D Kapitol,y ang dulu PT HIP.
Konsep industrialis yang diterapkan kepada masyarakat adat papua di banyak daerah, hari ini telah membawa dampak buruk bukan hanya bagi rusaknya sendi-sendi kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat adat, tetapi juga merusak ekosistem lingkungan, mengabaikan hak-hak masyarakat adat serta memperpanjang konflik atas tanah.
Pemuda adat terus membangun kekuatan untuk kembali mejaga hak-hak sulung mereka.
Foto: Olvin Malak
Tulisan: S.V Ulimpa.