Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Teluk Bintuni, dalam kesigapannya menangani coronavirus disease 2019 (Covid-19). Kesigapan jajaran pemerintah daerah dan Satgas Covid-19 Teluk Bintuni telah menekan angka pasien positif hingga 100% kesembuhan pada 26 Juni 2020.
Seperti dilansir dari antaranews.com, Gubernur Mandacan mendapuk Teluk Bintuni sebagai daerah yang harus bisa dijadikan percontohan dalam usahanya menekan pandemi yang mewabah.
“Teluk Bintuni menerapkan pola yang cukup bagus dalam penanganan COVID-19. Daerah lain harus belajar dari Teluk Bintuni. Provinsi kami pun belajar dari sana,” ujar gubernur.
Gubernur Mandacan sempat khawatir dengan tingkat persebaran Covid-19 di Teluk Bintuni yang begitu cepat pada awalnya. Jumlah kasus yang tergolong tinggi, yakni 50 pasien terpapar sempat membuat Teluk Bintuni menjadi zona merah.
“Dibanding daerah lain, kasus positif di Bintuni itu muncul belakangan, tapi bertambah begitu cepat. Berkat penanganan yang serius, dalam waktu dua bulan lebih sedikit akhirnya semua pasien berhasil sembuh,” imbuhnya.
Pasien terakhir yang dinyatakan sembuh pada 26 Juni 2020, adalah seorang wanita dari Distrik Babo berusia 41 tahun.
Namun, Negeri Sisar Matiti tidak bisa lengah begitu saja. Adanya paparan baik dari dalam maupun luar harus tetap diwaspadai. Juru Bicara Satgas Covid-19 Teluk Bintuni, dr Wiendo Syahputra mengatakan pada saat ini mereka sedang fokus untuk mengantisipasi serangan baru.
Tracing akan terus dilakukan oleh Satgas terhadap orang-orang yang diduga telah melakukan interaksi dengan pasien positif. Orang Tanpa Gejala (OTG) akan terus diawasi dalam isolasi mandirinya. Hal ini dilakukan agar Teluk Bintuni bisa betul-betul bebas dari pandemi yang mewabah nasional ini.
