Bintuni, 1 Juli 2025 — Ketua Panitia Pelaksana Turnamen Divisi 1 dan 2 Bupati Cup Bergilir 2025, Mervin Sirus Waney, mengungkapkan bahwa turnamen sepak bola yang telah berlangsung selama 24 hari kini memasuki babak delapan besar. Panitia telah menyiapkan regulasi dan aturan yang disusun bersama Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI untuk mengawal jalannya pertandingan menuju final.
“Babak delapan besar akan menggunakan sistem gugur. Kami memprioritaskan kesiapan lapangan dan wasit. Bahkan, kami mendatangkan wasit yang memiliki lisensi nasional,” ungkap Mervin saat ditemui di Distrik Manimeri.
Meski diakui masih ada sejumlah kendala yang belum terselesaikan, pihak panitia berkomitmen menjaga kelancaran dan keamanan pelaksanaan turnamen. “Kami terus berupaya agar pelaksanaan turnamen Bupati Cup dan Wakil Bupati Cup ini berjalan baik dan mencapai tujuannya,” ujarnya.
Menurut Mervin, antusiasme masyarakat sangat tinggi, khususnya dari warga Distrik Manimeri, Kampung Korano Jaya SP2, dan Bumi Saniari SP3. Masyarakat pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati karena anggaran kegiatan dialokasikan hingga ke wilayah pelosok.
Tujuan utama dari turnamen ini, lanjut Mervin, adalah untuk menghidupkan kembali semangat sepak bola di Teluk Bintuni yang vakum selama delapan tahun. “Kami membuka peluang bagi anak-anak muda agar bisa disaring ke tingkat nasional. Harapan saya, talenta muda Bintuni bisa bermain di klub-klub Liga 1 dan 2, bahkan ke timnas Indonesia,” tuturnya penuh harap.
Dalam babak penyisihan sebelumnya, sistem poin diterapkan dengan pembagian dua pool di Divisi 1 dan dua pool di Divisi 2. Empat tim terbaik dari masing-masing pool melaju ke babak delapan besar dan semifinal. Semua tahapan turnamen mengikuti regulasi resmi dari Askab PSSI.
Dukungan dari pemerintah daerah juga dinilai cukup kuat. “Terima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati atas dukungan dan nasihat yang mereka berikan kepada kami panitia,” kata Mervin. Meski belum ada sponsor hingga babak delapan besar, panitia tetap menjalankan turnamen secara mandiri.
Terkait insiden yang terjadi di lapangan, Mervin menganggapnya sebagai bagian dari dinamika pertandingan. “Itu hal biasa dalam sepak bola. Tapi di luar lapangan, kami tetap menjaga kebersamaan antar tim. Kami konsisten menegakkan aturan dan disiplin,” tegasnya.
Sebagai penutup, Mervin berharap agar ke depannya sepak bola di Teluk Bintuni terus berkembang secara teratur dan kondusif. “Kami rintis kembali sepak bola ini dengan regulasi dan disiplin yang baik. Semoga tahun-tahun mendatang turnamen ini bisa terus berlanjut dan mendapat perhatian dari PSSI,” pungkasnya.