Manokwari Selatan — Suasana hangat penuh kekeluargaan mewarnai kunjungan Natal keluarga Matret Kokop ke kediaman Petrus Kasihiw di Oransbari, Manokwari Selatan. Meski berbeda keyakinan, momen tersebut menjadi gambaran nyata tentang indahnya persaudaraan yang terbangun atas dasar saling menghormati, jauh melampaui sekat agama maupun jabatan.
Matret Kokop, seorang Muslim yang pernah mengabdikan diri sebagai Wakil Bupati Teluk Bintuni, hadir bersama keluarga untuk bersilaturahmi dan menyampaikan ucapan Natal kepada Petrus Kasihiw, mantan Bupati Teluk Bintuni. Keduanya merupakan mantan kepala daerah Teluk Bintuni periode 2015 – 2014. Pertemuan ini berlangsung penuh kehangatan, tawa, dan kenangan masa lalu saat keduanya bersama-sama mengemban amanah membangun daerah.
Kehadiran Matret Kokop dan keluarga dalam suasana Natal tersebut menjadi simbol kuat toleransi dan persaudaraan sejati di Tanah Papua. Di tengah perbedaan keyakinan, nilai saling menghormati dan rasa kemanusiaan justru tampil sebagai fondasi utama hubungan mereka.

“Persahabatan kami tidak dibangun di atas jabatan, tetapi di atas kepercayaan dan niat baik untuk membangun Teluk Bintuni. Kami selama dua periode menjabat sebagai bupati dan wakil bupati, tentu hubungan kami bukan sekadar hubungan politis, namun lebih ke kekeluargaan,” ujar Petrus Kasihiw.
Sebagai dua tokoh yang pernah memimpin daerah, Matret Kokop dan Petrus Kasihiw menunjukkan bahwa perbedaan tidak pernah menjadi penghalang untuk tetap saling mengunjungi, saling mendoakan, dan menjaga tali silaturahmi. Bagi masyarakat, pertemuan ini menjadi teladan bahwa politik tidak harus memecah, dan kekuasaan tidak boleh menghapus nilai kemanusiaan.
Natal kali ini pun menjadi momentum reflektif: bahwa persatuan, toleransi, dan persahabatan lintas iman adalah warisan paling berharga bagi generasi Teluk Bintuni hari ini dan ke depan.



