HomeKabar BintuniMEMBUAT ROADMAP STRATEGIS UNTUK MEMBIDIK MASA DEPAN DENGAN MENGOLAH SUMBER DAYA MASA...

MEMBUAT ROADMAP STRATEGIS UNTUK MEMBIDIK MASA DEPAN DENGAN MENGOLAH SUMBER DAYA MASA KINI.

Tokoh Pemuda Kabupaten Teluk Bintuni : Muksin Inai, S.Kom

.Mereka dalam hal ini Kepala OPD, Badan, hingga staff dan Jajarannya yang punya visi dan nyali untuk mengubah kebuntuan hari ini menjadi terobosan masa depan akan bergerak bukan dengan “spekulasi” tapi dengan “estimasi yang cermat”. Secara visioner, mampu merakit roadmap jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang tapi dengan indikator kontrol yang logis, aplikatif, terukur dan besifat “result oriented’.

Sangat di butuhkan kecakapan personal dalam melakukan estimasi peluang, sumber daya dan potensi jaringan sekitar. Serta mengolah semua hal tersebut menjadi produk visioner yang di “break down” menjadi langkah-langkah taktis dan strategis secara bertahap. Membuat lompatan perencanaan yang terukur sekaligus cakap mengelola dinamika yang tidak terduga selama proses implementasi.

Kesadaran kritis bahwa tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang bisa di capai bukan cuma karena faktor personal, finansial atau infrastruktur manajemen. namun lebih dari semua hal tersebut, peran membangun tim dan kekompakan dalam gerak manajemen sangat penting. Di butuhkan kemampuan seorang leader Sekda kepala Dinas juga kepala Badan Dan Kepala Distrik juga Lurah yang berperan melakukan “cangkok visi” bupati dan wakil bupati ke dalam tim dalam kebutuhan dan menunjang kegiatan secara operasional, sehingga visi tersebut merangsang “sense of belonging” dalam kekompakan tim. Secara organik, kekompakan tim akan bermetamorfose progresif dari “doing together” menjadi “being together”.

Visi -Misi.. yang visioner dan cakap merakit roadmap untuk membidik masa depan akan punya estimasi dan intuisi yang tajam mengidentifikasi, mengelola dan melakukan kolaborasi solid dari semua sumber daya masa kini. Pada akhirnya, terciptanya “chemistry” dan “energy” dalam tim akan membangun pendorong yang besar untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Proses ini kerap kali akan melalui beragam gesekan perbedaan pola pikir, karakter dan motivasi dalam sebuah tim.

Dalam peran kolaborasi, seorang leader kerap harus memainkan peran seperti “play maker”. Tapi dalam peran navigasi, seorag leader harus memainkan peran seperti “striker”. Ada masanya seorang leader turun ke lapangan, tapi ada masanya seorang leader berada di tribun sebagai mentor yang memberi kesempatan para “follower” menjadi “leader”. Proses dinamis ini ibarat sebuah seni yang tidak hanya memainkan logika tapi juga rasa, sehingga setiap orang yang mengikuti leader tidak hanya tercerahkan secara intelektual tapi juga tercerahkan secara mental.

Dengan demikian, proses kaderisasi akan menciptakan pemimpin masa depan yang lebih menonjol dalam “fungsi kepemimpinan” daripada sekedar betah dengan “struktur kepemimpinan”. Kita akan memiliki benih pemimpin masa depan bukan sebagai “aset” tapi sebagai “potensi”.

Sebaliknya, seorang leader yang melihat benih pemimpin sebagai “potensi” akan tertantang memaksimalkan benih-benih kepemimpinan tersebut. Bangkitnya leaders baru bukan menyodorkan kaki yang menginjak tapi bahu yang mendukung. Karena kesuksesaan seorang pemimpin bukan bagaimana dirinya terlihat hebat tapi dari hidupnya melahirkan lebih banyak pemimpin. (Sl)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments